Toxic Relationship bukan muncul begitu saja dengan sendirinya, istilah ini telah ada dan tumbuh, khususnya dikalangan psikologi dan pakar komunikasi.
Banyak studi kasus dan penelitian yang menyimpulkan hubungan-hubungan asmara yang terjerat dalam Toxic Relationship. Kamu bisa melihat banyak contoh kasus yang viral di media tentang sebuah hubungan yang terjerat Toxic Relationship.
Menurut Lilian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi di California, hubungan asmara dikatakan toxic di saat kedua pihak gak saling mendukung, gak saling menghormati, dan juga gak memiliki kebersamaan.
Berikut adalah tanda-tanda disaat seseorang terjerat Toxic Relationship:
Merasa gagal jadi diri sendiri
Hubungan percintaan yang baik adalah saling mensupport satu dengan yang lain. Tetapi gak dengan Toxic Relationship. Kamu akan kehilangan kepercayaan diri dan gak jadi diri sendiri, jika memiliki pasangan yang terus-terusan mengkritik dan menganggap apa yang kamu perbuat selalu salah di matanya. Hal tersebut akan pelan-pelan merusak kepercayaan dan harga diri kamu.
Kamu merasa akan terus merasa gagal menjadi diri sendiri. Kamu yang dulunya bersemangat dan selalu tersenyum mengawali hari-hari menjadi murung dan lemes bahkan pengen mati.
Hal itu juga akan membuat kamu menjadi gak terbuka dan menjadi orang pendiam ke pasanganmu apalagi ke orang lain.
Jika kamu merasa seperti itu, coba diam sejenak dan berpikir kembali. Karena sejatinya hubungan yang sehat bersama pasangan adalah hubungan yang saling mendukung, membahagiakan, dan tentu saja membuat kamu bebas menjadi diri sendiri.
Menjadi sulit berkomunikasi
Berantem dalam hubungan adalah hal yang wajar, hanya saja bagaimana kamu mencari solusi dan adil bagi kamu dan pasanganmu. Berkomunikasi yang baik adalah salah satu cara untuk menjalani hubungan yang sehat. Gak perlu menggunakan kekerasan secara emosional apalagi fisik.