Mohon tunggu...
Gina Nelwan
Gina Nelwan Mohon Tunggu... Bankir - Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Blog : https://www.ginanelwan.com Instagram : @ginanelwan Twitter : @ginanelwan atau @ginabicara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Terjebak dalam Toxic Relationship

8 Januari 2020   10:44 Diperbarui: 8 Januari 2020   19:36 2520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan percintaan gak selalu baik-baik saja, kadang diwarnai dengan adu argumen atau silang pendapat antara satu dengan yang lain. Perselisihan seperti itu sebenarnya hal yang biasa, karena menurut gue kalo gak berantem juga malah berbahaya.

Berantem sering terjadi dalam sebuah hubungan, apa penyebabnya? Banyak hal, hal receh pun bisa jadi sumber perselisihan. Misalkan; memilih mau makan dimana, memilih mau nonton film apa dan masih banyak lagi.

Apalagi pada hal prinsip, ini pun akan terjadi perselisihan dalam sebuah hubungan. Dengan seringnya berantem seharusnya gak menjadi sebuah masalah, menurut gue justru lebih merekatkan hubungan karena kamu akan mengetahui Do's and Dont's yang diinginkan oleh pasanganmu. Dengan berantem biasanya akan mencari solusi untuk gak mengulangi hal yang sama terjadi kembali.

Bagaimana dengan Toxic Relationship?

Apa itu Toxic Relationship?

Banyak para pasangan kekasih gak menyadari terjebak dan sulit keluar dari yang namanya Toxic Relationship.

Toxic yang artinya racun dan Relationship diartikan hubungan, jadi Toxic Relationship adalah hubungan yang beracun.

Racun dalam sebuah hubungan sering gak disadari oleh sepasang manusia yang terlibat hubungan asmara. Padahal Toxic Relationship dapat meracuni fisik dan mental setiap orang, secara diam-diam tanpa disadari.

Menurut gue, Toxic Relationship bermulai dari hubungan percintaan yang terlalu memabukkan. Namanya orang mabuk kadang gak berpikir secara sehat dan logis.

Ini berlaku juga bagi orang yang sedang dimabuk cinta. Makanya semua yang berlebihan itu gak baik, berlebihan mencinta dan berlebihan membenci.

Tanda-tanda hubungan yang terjebak dalam Toxic Relationship

Toxic Relationship bukan muncul begitu saja dengan sendirinya, istilah ini telah ada dan tumbuh, khususnya dikalangan psikologi dan pakar komunikasi.

Banyak studi kasus dan penelitian yang menyimpulkan hubungan-hubungan asmara yang terjerat dalam Toxic Relationship. Kamu bisa melihat banyak contoh kasus yang viral di media tentang sebuah hubungan yang terjerat Toxic Relationship.

Menurut Lilian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi di California, hubungan asmara dikatakan toxic di saat kedua pihak gak saling mendukung, gak saling menghormati, dan juga gak memiliki kebersamaan.

Berikut adalah tanda-tanda disaat seseorang terjerat Toxic Relationship:

Merasa gagal jadi diri sendiri

Hubungan percintaan yang baik adalah saling mensupport satu dengan yang lain. Tetapi gak dengan Toxic Relationship. Kamu akan kehilangan kepercayaan diri dan gak jadi diri sendiri, jika memiliki pasangan yang terus-terusan mengkritik dan menganggap apa yang kamu perbuat selalu salah di matanya. Hal tersebut akan pelan-pelan merusak kepercayaan dan harga diri kamu.

Kamu merasa akan terus merasa gagal menjadi diri sendiri. Kamu yang dulunya bersemangat dan selalu tersenyum mengawali hari-hari menjadi murung dan lemes bahkan pengen mati.

Hal itu juga akan membuat kamu menjadi gak terbuka dan menjadi orang pendiam ke pasanganmu apalagi ke orang lain.

Jika kamu merasa seperti itu, coba diam sejenak dan berpikir kembali. Karena sejatinya hubungan yang sehat bersama pasangan adalah hubungan yang saling mendukung, membahagiakan, dan tentu saja membuat kamu bebas menjadi diri sendiri.

Menjadi sulit berkomunikasi

Berantem dalam hubungan adalah hal yang wajar, hanya saja bagaimana kamu mencari solusi dan adil bagi kamu dan pasanganmu. Berkomunikasi yang baik adalah salah satu cara untuk menjalani hubungan yang sehat. Gak perlu menggunakan kekerasan secara emosional apalagi fisik.

Jika pasanganmu seperti itu, sebaiknya kamu berhati-hati dan harus berpikir kembali untuk tetap melanjutkan hubungan.

Dikendalikan oleh pasangan

Ini adalah tanda utama Toxic Relationship, dikendalikan oleh pasangan. Pelakunya akan memiliki kemampuan manipulatif yang hebat untuk membuatmu jatuh cinta. Dan disaat telah mendapatkan cintamu, iya menggunakan kepentingannya.

Pasangan yang terjangkit Toxic Relationship akan membuatmu merasa membutuhkannya, lalu mengingkatmu kuat-kuat. Membangun rasa dibutuhkan secara gak sadar membuatmu merasa terikat dengannya. Dampaknya kamu takut dan merasa bertanggung jawab jika dia akan sangat terluka jika kamu meninggalkannya.

Kamu menjadi gak punya waktu untuk hal-hal pribadi. Kamu gak bisa lagi leluasa bergaul dengan keluarga dan teman. Waktumu dihabiskan untuk selalu bersamanya. Di rumah pun, si pasanganmu mungkin bisa mencurigaimu.

Mulai dengan menyortir siapa saja yang boleh pergi keluar denganmu. Hpmu bukan lagi milikmu sendiri, pasanganmu kepo dan mengecek isinya kapanpun dia mau. Sosial mediamu gak ketinggalan dari pantauannya, karena gak mau merasa ketinggalan perkembangan hidupmu.

Awalnya kamu merasa gak nyaman dengan perlakuannya yang terlalu mencampuri urusanmu. Ketika dikonfrontasi jawabannya membuatmu leleh dan percaya. "Ini kan karena aku sayang kamu... bukan karena aku cemburu...."

Kamu bak robot yang diatur-atur, gak boleh ini dan itu. Padahal seharusnya sebagai manusia, tanpa disuruh pun kita sudah tau mana yang baik dan benar.

Banyak orang yang gak sadar terjerat dalam Toxic Relationship dimana pasanganmu terlalu mengatur atau mengambil hak privacymu. Kamu selalu berpikir bahwa itu semua karena pasanganmu cinta sama kamu, padahal sesungguhnya cinta adalah dikendalikan dengan akal sehat.

Sulit berkembang

Hubungan yang baik adalah memberikan kesempatan pasanganmu untuk berkembang dengan baik dalam hal apa saja. Memberikan dan mendorong pasangan untuk menampilkan kemampuan terbaik; bersosialisasi, karir atau pun cita-cita.

Pasangan yang menghambat dan memberikan banyak batasan terhadap kemampuan dirimu, secara gak sadar melahirkan sebuah Toxic Relationship. Sangat disayangkan, banyak hal yang bakal kamu lewati jika terus dihambat.

Untuk itu sebaiknya dipikir matang-matang untuk melanjutkan hubungan, jika sudah terlihat tanda-tanda di atas. Cinta seharusnya membuat bahagia, bukan kekhawatiran, kecewa dan saling menyakiti.

Terus menjalani sebuah Toxic Relationship membuatmu tanpa sadar menyalahkan diri sendiri bahkan tidak menghargai diri sendiri, gak menyadari masih banyak yang harus kamu lakukan untuk diri kamu dan orang-orang yang sebenarnya sayang sama kamu. kamu menjadi kehilangan identitas diri kamu, ada rasa takut untuk gak bisa apa-apa.

Segera keluar dari toxic relationship, karena jika berpikir untuk bisa terus menjalaninya dengan segala pertimbangan yang kamu buat, jelas akan membuat kamu semakin terkubur dalam dan semakin dalam untuk bisa mencintai diri sendiri.

Kamu bukan wanita gagal, rusak dan tidak punya apa-apa. Kamu hanya singgah dengan orang yang "too much" dan salah merespon arti cinta sesungguhnya.

Dia gak mati kok kamu pergi. Mulailah memberi penghargaan terhadap diri kamu sendiri, yang dengan setia menemani kamu dan dengan sabar bersamamu. Mulai ambil waktu yang selama ini hilang dengan merespon orang-orang yang selama ini ternyata terus ada disaat kamu susah pun senang.

Cinta itu bukan racun. Let's be kind to each other!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun