Tetapi ingat, Allah mengontrol semua para penulis yang Ia pilih. Aspek supranatural dan natural berlaku di sini.
PARA PENULIS ALKITAB TIDAK MAMPU MENULIS SE-ENAK UDELNYA DEWE*
*Se-enak udelnya dewe (baca: semaunya sendiri).
Dalam konteks isi Perjanjian Baru (PB), telah banyak teman saya (ustadz) yang mengeluhkan dan meragukan perihal tulisan para rasul seperti misalnya tulisan Paulus. Mereka menganggap bahwa surat-surat Paulus dan tulisan rasul lainnya adalah hasil karangan sendiri. Yang benar aja loe !
Pertama. Para penulis PB diilhami oleh Allah, sama seperti Allah mengilhami para Nabi ketika menuliskan Perjanjian Lama (PL). Tulisan PB mendasarkan keyakinannya dari PL sehingga ada ratusan frase dalam PB yang berasal dari PL. Kutipan dalam bentuk kata, istilah, frase, hingga kalimat dari PL dikutip langsung oleh penulis PB.
Hubungan ini membuktikan bahwa antara Nabi dan Rasul itu seirama dalam teologi dan sejajar dalam posisi sebagai penulis Alkitab.
Kedua. Semua penulis PB dipandu dan didorong oleh Roh ketika mencatat surat-surat mereka.
Paulus menyebutkan bahwa perkataanya berasal dari hikmat Roh Allah (I Kor.2:13). Ia menegaskan bahwa perintah dan nasehat yang ia kirimkan kepada jemaat di Korintus sebagai perintah Tuhan (I Kor.14:37). Di surat yang lain, Paulus menyatakan bahwa berita yang mereka sampaikan adalah Firman Allah (I Tes.2:13).
Petrus mengingatkan bahwa perintah yang diucapkan oleh Nabi terdahulu dan Rasul yang sekarang merupakan perintah Tuhan (2 Pet.3:2). Petrus juga mengungkapkan bahwa segala tulisan para Nabi dan Rasul adalah dorongan dari Roh Kudus (2 Pet.1:21). Istilah "dorongan" dalam nats ini menggunakan kata "pheromenoi" yang berarti: Penulis Alkitab itu diombang-ambingkan oleh keinginan Roh sehingga tidak ada ruang bagi penulis Alkitab untuk menuliskan sebuah firman yang berazas "semau sendiri". Kami orang Suroboyo biasa pake "se-enak udelnya dewe" atau "sekarep wae".
Ketiga. Udah, cukup 2 aja karena sudah jelas.
Intinya, karena Alkitab adalah proyek dari Allah, maka Ia mengawasi semua para penulis. Ia adalah sutradara tunggal, karena itu semua aktor-aktor yang Ia pilih harus tunduk mengikuti skenario yang Ia susun sebelumnya.
Baca juga: Cara Memahami Apa Itu Alkitab secara Sederhana untuk Siapa Saja