Mohon tunggu...
Nabila Fadhia Ulhaq
Nabila Fadhia Ulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - psikologi Universitas Airlangga

People who really like music, travelling, taekwondo, and you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Insecurity: How To Deal With It

10 Juni 2022   16:15 Diperbarui: 10 Juni 2022   18:03 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Insecure  merupakan suatu fenomena dimana mereka yang memiliki sedikit kepercayaan diri dan tidak yakin atas kemampuan mereka sendiri. atau dalam ilmu psikologi dikenal sebagai inferiority complex.  Ketika seorang individu merasa tidak puas atas apa yang dimiliki. Baik berupa fisik, materi, maupun mental dengan apa yang dia bayangkan dan harapkan saat ini. 

Menurut teori Individual Psychology oleh Alfred Adler mengatakan bahwa, manusia dikuasai oleh perasaan kurang dan tidak sempurna yang kemudian hal itu mendorong individu untuk mengkompensasi perasaan tersebut untuk mencari kesempurnaan, kebebasan, dan keunggulan.

 Insecurity dapat berasal dari berbagai fakto, antara lain :

1. Physical appearance

Pada masa ini individu dengan ciri fisik kulit putih, tubuh langsing, wajah tampan atau cantik merupakan suatu bentuk privilege tersendiri. Mereka mudah mendapatkan teman, masalah cepat terselesaikan, hingga mudah dalam mencari pekerjaan. 

Memang, standar kecantikan itu bersifat relatif, namun tidak dapat digeneralisasi karena tidak mutlak dengan apa yang dapat kita lihat secara kasat mata. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa ketimpangan dalam masyarakat pasti ada dan dapat berasal dari segala faktor seperti ekonomi, budaya, ras, dan gender. 

Dari ketimpangan tersebut, pihak yang diuntungkan akan merasa lebih percaya diri dan cenderung untuk mempertahankan hal tersebut karena dapat bersifat power atau kekuasaan dalam sosial masyarakat. Sedangkan mereka yang inferior akan lebih sensitif serta lebih menarik perhatian mengenai ketimpangan yang ada.

2. Family pressure  

Pengharapan dari orang tua atas kesuksesan anak bukanlah hal yang buruk, namun ketika harapan tersebut ditanamkan kepada anak tanpa mengetahui kemampuan sebenarnya atas apa yang anak miliki, maka akan  mengakibatkan anak mudah overthinking dan insecure atas pengharapan yang orang tua berikan, ditambah jika anak dibandingkan dengan anak orang lain yang memiliki pencapaian lebih baik daripada mereka.

3.   Social pressure

Ketika  orang dewasa dengan usia dibawah 30 tahun sudah memiliki tempat tinggal, mobil, pekerjaan dengan gaji tinggi, pasangan hidup, bahkan sudah memiliki anak, hal ini akan menimbulkan insecurity kepada orang dewasa sebaya mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun