"Buat saya, yang penting halal. Nggak apa-apa capek, nggak apa-apa pegal, asal rezekinya berkah," katanya dengan senyum kecil. Prinsip hidup Asep yang sederhana namun penuh makna ini memberikan pelajaran berharga tentang arti kerja keras, keikhlasan, dan rasa syukur.
Harapan untuk Masa Depan
Asep Suparman bukanlah satu-satunya orang yang bekerja di jalanan untuk menyambung hidup. Namun, kisahnya mencerminkan realitas yang dihadapi banyak pekerja informal di Indonesia. Ia tak meminta banyak, hanya berharap pekerjaannya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Saya kerja begini bukan karena mau senang-senang. Tapi buat keluarga. Buat anak bisa jajan, buat makan di rumah. Itu saja sudah cukup," ujar Asep menutup perbincangan.
Kisah Asep Suparman mengingatkan kita untuk lebih menghargai perjuangan orang-orang di sekitar kita. Di balik tawa yang ia bagikan sebagai badut, tersimpan harapan sederhana untuk hidup yang layak dan penuh keberkahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H