Mohon tunggu...
purwo nugroho
purwo nugroho Mohon Tunggu... Seniman - Statistician, Martial Artist, Accounting

simple person sesimple hati dan pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berdiri di Atas Sampah sebagai Manusia

1 Maret 2011   02:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

memendam ulat ulat yang terus bergelayut mesra di antara sampah

bagai emosi yang begitu dekat dengan manusia

dia kais satu persatu hartanya

dari timbunan gunung yang tak jua wangi

dari ampas ampas rumah tangga yang terus bertambah

dari pemborosan akan barang tak berguna

dari kemubaziran harta benda tetangga

dari luapan sifat dunia mereka

tapi itu semua hartanya

sampah semua orang adalah hartanya

tempatnya mencari nafkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun