Mohon tunggu...
Srikandhi
Srikandhi Mohon Tunggu... -

Paint My Sky...will You?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sewindu Sudah

7 Januari 2018   18:23 Diperbarui: 7 Januari 2018   20:58 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewindu sudah....

Dongeng dongeng tentang rasa kami goreskan

Atas restu pagi, mentari tebarkan senyum terhangat

Menatap hati kami yang riang pada setiap perjumpaan

Bertukar pikir berlempar kata

Terbangkan angan membelah cakrawala

Untuk terus bercerita dan berkarya

Ada bisik bisik riuh angin utara

Kabarkan celoteh celoteh mesra kita berdua

Kau gandeng tanganku, iringi langkah di tiap kelokan

Meniti tangga turuni lembah

Celoteh tak pernah putus, tentang pagi, tentang mimpi dan esok hari

Lengkungan cakrawala pun turut bersekutu

Melukis binar mata kami yang sarat rindu

Walau simpul hati tak pernah lepas

Namun rindu yang biru selalu kami hembuskan

Pada gumpalan gumpalan awan tak berbatas

Perenjak genit cerewet menggoda

Mengiringi canda dan tawa yang menggila

Saat jari jari bertaut mesra

Rona bulan pun malu malu ikut menari

Bersama kami yang berdansa berteman malam



Sewindu sudah...

Alam raya menjaga rahasia kisah cinta kami

Tentang dunia kecil yang tertata rapih di sudut hati

Tentang masa yang membuat kami saling menemukan

Tentang cinta indah yang kami syukuri bersama

Tentang rasa yang akan selalu kami rawat dan pupuk

Tentang kisah yang membuat seluruh semesta cemburu

Then we shouted, "A love like this is hard to find.... let's stay in love till dawn"

Sewindu sudah...

Kekasih...

Jangan biarkan waktu melumat rasa...

Tinggalkan romantisme cinta yang gila...

Senandungkanlah lagu rindu itu lagi..

Walau waktu takkan pernah kembali...

Dan hati yang terbagi takkan pernah utuh

Denting piano mu tetap mengalun dalam hatiku...

Sewindu sudah...

Aku tetap cinta...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun