Mohon tunggu...
Bahrul Ilmi
Bahrul Ilmi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Lambung mangkurat

Nama Saya bahrul Ilmi, Saya berusia 19 tahun dan sekarang saya berkuliah di Universitas Lambung mangkurat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menganalisis Pemberitaan Presipitasi atau Hujan di Kabupaten Mandailing Natal dengan Metode Framing Berita

7 April 2023   10:01 Diperbarui: 7 April 2023   10:06 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Media Massa/dok. pribadi

Sementara itu, berita kedua dari Viva.com berjudul "Ribuan Rumah Terendam Banjir dan Longsor, Madina". Berita ini menggunakan framing media yang lebih luas, dengan fokus pada dampak besar yang disebabkan oleh bencana banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, banjir sudah terjadi sejak 17 Desember 2021. Bencana banjir ini mengakibatkan ribuan rumah milik warga terendam banjir dan juga terjadi longsor. Framing media dalam berita ini menunjukkan bahwa bencana ini sangat merusak dan memberikan dampak besar bagi warga setempat, sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk melakukan upaya penanggulangan dan pemulihan pasca-bencana.

Berita pertama dari tvonenews.com dengan judul "Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir Landa 3 Kecamatan di Madina" menggambarkan bahwa tiga kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal dilanda banjir akibat hujan yang terus menerus mengguyur daerah tersebut. Framing media dalam berita ini menekankan pada cuaca ekstrem sebagai penyebab banjir dan juga menekankan bahwa sungai-sungai yang meluap akibat tingginya curah hujan. Framing ini menunjukkan bahwa bencana banjir disebabkan oleh faktor eksternal dan bukan kesalahan atau ketidakmampuan pihak terkait.

Berita kedua dari tvonenews.com dengan judul "Banjir Rendam Ratusan Rumah di Madina dan Lumpuhkan Jalur Transportasi" menggambarkan bahwa ratusan rumah di Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 120 cm dan jalur transportasi Jalan Nasional Lintas Barat Sumatera lumpuh akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah tersebut. Framing media dalam berita ini menunjukkan bahwa banjir disebabkan oleh faktor cuaca dan menekankan bahwa banjir mengakibatkan lumpuhnya jalur transportasi. Framing ini menunjukkan bahwa pihak terkait dapat disalahkan karena tidak mampu mengatasi dampak banjir dan tidak memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi dampaknya.

Kesimpulan dari analisis framing berita tentang siklus hujan adalah bahwa media cenderung menggunakan framing yang berbeda dalam melaporkan bencana alam atau kejadian yang terkait dengan siklus hujan. Framing yang digunakan meliputi bencana alam, tindakan pemerintah, aksi tanggap darurat, korban, kecelakaan, dan dampak langsung pada masyarakat. Framing tersebut digunakan untuk menyoroti aspek tertentu dari peristiwa dan mempengaruhi cara masyarakat memandang kejadian tersebut. Dalam hal ini, media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik tentang bencana alam dan kejadian lain yang terkait dengan siklus hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun