Mohon tunggu...
Bhayu Parhendrojati
Bhayu Parhendrojati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selalu tenggelam dalam teknologi, manusia, alam, duniawi, macet, hayalan tinggi dan lalai namun selalu mengharap Ihdinashshirothol Mustaqiim..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Tidak Bersalah dalam Kebakaran Hutan?

23 Oktober 2015   21:03 Diperbarui: 23 Oktober 2015   21:40 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa bisa seperti itu, apa hubungannya pemimpin dengan vendor? Seperti yang kita ketahui, vendor adalah mitra, dan disini perusahaan pembuka lahan adalah mitra pemerintah dalam melayani rakyatnya. Sudah tentu jika pemilihan vendor atas 'tangan' tertinggi pemimpin negeri ini dalam memilih para kaki-tangan 'birokrasi'nya dalam menjalankan pemerintahan agar tertata baik.

Lalu bagaiman jika sudah terjadi seperti saat ini? Jika kesalahan sistem DNS yang mengakibatkan telekomunikasi 'triple-play' terganggu, maka akan dibangun root-cause terlebih dahulu, kemudian akan dicarikan solusi terbaik, dimana di sana akan ada resolusi time dan costing yang timbul akibat dari kejadian ini. Dan biasanya, jika ini critical, maka resolusi ini tidak akan memakan waktu lebih dari 2 (dua) minggu, berapapun ongkos yang akan dikeluarkan. Karena jika kejadian ini berlarut, maka dapat dipastikan branding yang dibangun oleh perusahaan A akan hancur dengan ditinggalkan para pelanggannya.

Dan jika ini sebuah kejadian super kritikal seperti asap yang sangat pekat terjadi pada negara, maka negara pun harus bertanggungjawab untuk mencarikan solusi terbaik bagaimanapun caranya dan berapapun besar ongkos dari resolusi mengatasi masalah. Entah meminjam uang, entah meminta bantuan negara-negara di seluruh dunia, dan entah pula mengerahkan seluruh kemampuannya dalam menanggulangi masalah ini.

Tidak bisalah disamakan kejadian diperusahaan dengan kejadian di negara donk? Begitu ya? Hmmmm, saya akan bertanya kepada anda semua, tolong dicarikan di negara mana yang menyiksa rakyatnya dengan musibah yang terlihat (asap) dengan begitu cukup lama (sudah 2 bulan, dan sampai sekarang belum juga berhenti), ayo cari, di negara mana?

Dan memang cuma di negara ini, pemimpin yang tidak becus dalam mencari resolusi jalan keluar suatu masalah masih juga dibela dan dipuja dan masih berani mengatakan jika ini bukan salah Jokowi dan merasa gagal paham jika orang-orang malah menyalahkan Jokowi, karena jelaslah jika Jokowi itu kan tidak membakar hutan tersebut dan malahan mereka (pembela Jokowi) terus mengungkit dengan mengatakan jika mereka yang menyalahkan Jokowi dalam musibah kebakaran hanyalah barisan yang sakit hati.

Baiklah dan sudahlah, jika memang analogi ini masih juga tidak membukakan 'mata' anda, maka saya akan 'benturkan' ini ke 'langit', karena sepertinya memang sudah tidak ada gunanya lagi menjelaskan apapun kepada orang yang akal dan hatinya telah gelap tertutup 'pengkultusan'. 

#SebuahPerspektif.. Monggo.. Wallahu'alam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun