Nama baik Soekarno harus dibersihkan. Demikian pula sejumlah orang lain yang menjadi "pelengkap penderita" seperti Marsekal Udara Oemar Dhani. Pelajaran sejarah harus ditulis ulang. Bahkan sebenarnya perlu dibuat film baru sebagai narasi alternatif bagi film propaganda Orde Baru seperti Pengkhianatan G30S/PKIÂ (1984) atau Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan (1987).
Berikanlah kehormatan bagi yang berhak. Pahlawan dijelaskan sebagai pahlawan tanpa glorifikasi. Pengkhianat dan pemberontak pun tetap, hanya dijelaskan berapa prosentase keterlibatannya. Demikian pula mereka yang menggelapkan sejarah pun dibuat terang-benderang. Agar bangsa ini bisa tegak mengangkat dagu menatap masa depan gemilang.
Catatan:Â
1) Kopkamtib: Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
2) Laksus: Pelaksana Khusus
3) G.A.K.: Gerakan Anti Kebodohan
4) Malari: Malapetaka Lima Belas Januari
5) Kudatuli: Kerusuhan Dua puluh Tujuh Juli
6) https://lipi.go.id/asvi-warman-adam-meluruskan-sejarah-/643
7) https://news.detik.com/berita/d-5747772/gatot-nurmantyo-kembali-menyoal-patung-soeharto
8) PNI: Partai Nasional Indonesia