Mohon tunggu...
Bhayu M.H. Ketum NuN
Bhayu M.H. Ketum NuN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bhayu M.H. sebagai Ketua Umum M.P. N.u.N.

Netizen untuk Negeri atau disingkat N.u.N. adalah komunitas lintas-agama, lintas budaya, lintas suku bangsa yang didirikan pada 4 Desember 2016. Niat kami adalah ikut berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Fokus perjuangan kami adalah melawan intoleransi dan separatisme. Di account ini, Bhayu M.H. bertindak selaku Ketua Umum Musyawarah Pendiri (M.P.) dari N.u.N. Sekaligus merangkap sebagai Koordinator Utama Badan Pengelola Harian (Kortama B.P.H.). Pembuatan account ini adalah untuk membedakan antara Bhayu M.H. sebagai pribadi -yang mana accountnya sudah lebih dulu ada di Kompasiana- dengan sebagai Ketum N.u.N. Apalagi sejak Kemenkumham resmi mensahkan N.u.N. sebagai badan hukum perkumpulan pada 31 Mei 2021, maka setiap pernyataan Bhayu M.H. sebagai Ketum M.P. merangkap Kortama B.P.H. N.u.N. terbuka bagi publik serta dapat dikutip oleh media massa. Maka, diperlukan pembedaan tersebut sebagai bentuk kehati-hatian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

'65, 56 Tahun Kemudian

1 Oktober 2021   21:00 Diperbarui: 2 Oktober 2021   10:15 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar film yang disiarkan TV One semalam. (Foto: Bhayu M.H.)

Nama baik Soekarno harus dibersihkan. Demikian pula sejumlah orang lain yang menjadi "pelengkap penderita" seperti Marsekal Udara Oemar Dhani. Pelajaran sejarah harus ditulis ulang. Bahkan sebenarnya perlu dibuat film baru sebagai narasi alternatif bagi film propaganda Orde Baru seperti Pengkhianatan G30S/PKI (1984) atau Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan (1987).

Berikanlah kehormatan bagi yang berhak. Pahlawan dijelaskan sebagai pahlawan tanpa glorifikasi. Pengkhianat dan pemberontak pun tetap, hanya dijelaskan berapa prosentase keterlibatannya. Demikian pula mereka yang menggelapkan sejarah pun dibuat terang-benderang. Agar bangsa ini bisa tegak mengangkat dagu menatap masa depan gemilang.

Catatan: 

1) Kopkamtib: Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban

2) Laksus: Pelaksana Khusus

3) G.A.K.: Gerakan Anti Kebodohan

4) Malari: Malapetaka Lima Belas Januari

5) Kudatuli: Kerusuhan Dua puluh Tujuh Juli

6) https://lipi.go.id/asvi-warman-adam-meluruskan-sejarah-/643

7) https://news.detik.com/berita/d-5747772/gatot-nurmantyo-kembali-menyoal-patung-soeharto

8) PNI: Partai Nasional Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun