Mohon tunggu...
sebastian waru
sebastian waru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Para Kaum Tertindas

3 Mei 2016   10:50 Diperbarui: 3 Mei 2016   11:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ribuan pulau berjajar menghiasi negeriku,

Suku, agama, dan ras turut menata negeriku

Sehingga nampak indah dan elok

Banyak kalangan mengibaratkan negeriku

Adalah gitar

Yang mampu menciptakan keindahan

Serta memperindah negeriku,

Yang mampu menyatuhkan perbedaan menjadi persatuan.

Gitar itu adalah pancasila kawan,,,,,

Disana ada lima dasar yang menjadi asas negeriku kawan,,,

Disana tidak ada perbedaan, yang ada hanyalah persatua

Disana tidak ada kesenjangan dan perbedaan

Yang ada hanyalah kesetaraan dan persamaan

Serta persatuan yang di dasari satu ideology yaitu pancasila

Pancasila menjunjung tinggi keadilan kawan!!!

Termasuk keadilan mendapatkan pendidikan yang sama rata dan sama rasa

Pancasila menjunjung tinggi moralitas dan nasionalisme

Pancasila menjunjung tinggi perstuan dan persamaan

Termasuk persamaan hak memperoleh pendidikan yang adil

Tidak ada perbedaan kelas ataupun kasta

Dalam pendidikan kawan

Semua berhak mendapatkannya

pertanyannya sekarang hanya satu kawan

dimanakah keadilan yang di usung berdasarkan pancasila tersebut

dimana?

Masih banyak kaum mudah negeri ini

Yang belum merasakan keadilan

Begitu banyak kaum mudah negeri ini

Yang mau tapi tak mampu kawan

Sedang para elitis negeri ini lebih mementing mereka

Yang mampu tapi tapi tak mau

Ini bahaya kawan, ini bahaya

Kita tak boleh jemawa, kita harus melawan diam dan kita harus menolak bungkam

Mari kita bergandengan, membangunkan para elitis negeri ini

Yang tertidur pulas di kursi kekuasaan

Menolak perbedaan, menuntut keadilan

Agar pendidikan di negeri ini semakin membaik,

Agar yang mau tapi tak mampu memperoleh hak yang wajib mereka dapatkan!!

Sebab masa depan negeri ini ada di tangan mereka.

Wahai para elitis, bukalah mata kalian menyaksikan

Negeri yang semakin carut marut ini,,

Wahai para elitis pasangkan telinga kalian selebar mungkin

Dengarkan keluh kesah para kaum tertindas

Yang lantang dan berani menyuarakan keadilan

Sertakanlah hati nurani kalian dalam memutuskan sebuah keputusan

Hargailah mereka yang tidak mau tetapi berkemauan tinggi

Agar kalian tenang ketika maut merenggut nyawa kalian.

Suara ini adalah suara dari mereka yang miskin

Yang tak berpendidikan tetapi paham akan pendidikan

Suara ini tulus dari nurani fakir miskin

Yang hari-harinya memimpikan, mengkhayalkan pendidikan

Setinggi langit dan seluas cakrawala

Lihat kami, dengarlah suara kami, kasihanilah kami yang terus di tindas

Sebab bukankah negeri ini sudah merdeka

Enampuluan tahun lamanya

Karya :Bastian Waru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun