Ribuan pulau berjajar menghiasi negeriku,
Suku, agama, dan ras turut menata negeriku
Sehingga nampak indah dan elok
Banyak kalangan mengibaratkan negeriku
Adalah gitar
Yang mampu menciptakan keindahan
Serta memperindah negeriku,
Yang mampu menyatuhkan perbedaan menjadi persatuan.
Gitar itu adalah pancasila kawan,,,,,
Disana ada lima dasar yang menjadi asas negeriku kawan,,,
Disana tidak ada perbedaan, yang ada hanyalah persatua
Disana tidak ada kesenjangan dan perbedaan
Yang ada hanyalah kesetaraan dan persamaan
Serta persatuan yang di dasari satu ideology yaitu pancasila
Pancasila menjunjung tinggi keadilan kawan!!!
Termasuk keadilan mendapatkan pendidikan yang sama rata dan sama rasa
Pancasila menjunjung tinggi moralitas dan nasionalisme
Pancasila menjunjung tinggi perstuan dan persamaan
Termasuk persamaan hak memperoleh pendidikan yang adil
Tidak ada perbedaan kelas ataupun kasta
Dalam pendidikan kawan
Semua berhak mendapatkannya
pertanyannya sekarang hanya satu kawan
dimanakah keadilan yang di usung berdasarkan pancasila tersebut
dimana?
Masih banyak kaum mudah negeri ini
Yang belum merasakan keadilan
Begitu banyak kaum mudah negeri ini
Yang mau tapi tak mampu kawan
Sedang para elitis negeri ini lebih mementing mereka
Yang mampu tapi tapi tak mau
Ini bahaya kawan, ini bahaya
Kita tak boleh jemawa, kita harus melawan diam dan kita harus menolak bungkam
Mari kita bergandengan, membangunkan para elitis negeri ini
Yang tertidur pulas di kursi kekuasaan
Menolak perbedaan, menuntut keadilan
Agar pendidikan di negeri ini semakin membaik,
Agar yang mau tapi tak mampu memperoleh hak yang wajib mereka dapatkan!!
Sebab masa depan negeri ini ada di tangan mereka.
Wahai para elitis, bukalah mata kalian menyaksikan
Negeri yang semakin carut marut ini,,
Wahai para elitis pasangkan telinga kalian selebar mungkin
Dengarkan keluh kesah para kaum tertindas
Yang lantang dan berani menyuarakan keadilan
Sertakanlah hati nurani kalian dalam memutuskan sebuah keputusan
Hargailah mereka yang tidak mau tetapi berkemauan tinggi
Agar kalian tenang ketika maut merenggut nyawa kalian.
Suara ini adalah suara dari mereka yang miskin
Yang tak berpendidikan tetapi paham akan pendidikan
Suara ini tulus dari nurani fakir miskin
Yang hari-harinya memimpikan, mengkhayalkan pendidikan
Setinggi langit dan seluas cakrawala
Lihat kami, dengarlah suara kami, kasihanilah kami yang terus di tindas
Sebab bukankah negeri ini sudah merdeka
Enampuluan tahun lamanya
Karya :Bastian Waru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H