Mohon tunggu...
Bhakti Novianto
Bhakti Novianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030030)

‎

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Heboh! Sekte Pemuja Mayat dan Pemakan Kotoran Manusia di Thailand

1 Juni 2022   18:13 Diperbarui: 1 Juni 2022   18:22 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawee Nanla ditangkap saat penggerebekan dengan tuduhan pemanfaatan tanah negara tanpa izin, penyelundupan mayat, dan pelanggaran protokol covid-19.

Temuan terbaru, yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada Selasa (24/5/2022), mengungkap fakta yang lebih mencengangkan lagi. Hasil pemeriksaan sampel makanan yang disita polisi mengandung jamur dan telah terkontaminasi tinja. 

Kripik ikan, kacang hijau goreng, dan cumi-cumi kering ditemukan sudah jamuran, sedangkan 28 sampel lainnya-saus sambal, ikan fermentasi, dan teh herbal-masih diuji. Produk makanan itu nantinya dijual dalam bentuk kemasan ke toko dan warung.

Sampel air yang diambil dari gubuk juga positif mengandung ecoli dan koliform, bakteri yang keberadaannya mengindikasikan sumber air telah terkontaminasi patogen. Makanan atau minuman yang terpapar bakteri itu-biasanya ditemukan pada kotoran manusia dan hewan-dapat menyebabkan diare, keracunan makanan, dan penyakit gastrointestinal pada orang yang mengkonsumsinya.

Tawee bersikeras kalau para pengikut mengkonsumsi kotoran tubuhnya atas kemauan mereka sendiri. Dia mengaku tidak pernah memaksa mereka melakukan itu. Pernyataan Tawee mungkin benar adanya. Menurut keterangan polisi, Mor Pla dan pihak berwajib lainnya menghadapi perlawanan keras dari parah anggota sekte selama penggerebekan. Beberapa diantara mereka dilaporkan menenggak air seni dan kulit mati sang guru di depan polisi.

Langsung ke-11 mayat yang ditemukan di gubuk dulunya pasien yang berobat ke Tawee. Menurut pengakuan salah satu pengikut sekte, jasa-jasad itu sengaja tidak dikubur dengan keyakinan Tawee akan membawa roh mereka ke surga. Bagian bawah peti bahkan dilubangi agar para pengikut dapat mengambil cairan hasil pembusukan mayat dan menjadikannya air cuci muka. Cairan itu lagi-lagi dipercaya memiliki manfaat kesehatan.

Menurut gubernur provinsi Chaiyaphum Thailand, Kraisorn Kongchalad namanya. Dia dan para warga sekitar merasa sangat terganggu dengan kehadiran kelompok sekte.

Hal ini bukan lagi ngomongin soal kepercayaan atau agama melainkan kasusnya sudah melibatkan mayat yang disimpan dan tubuhnya dikonsumsi kayak kanibalisme.

Media lokal mengabarkan, status Tawee saat ini bebas bersyarat. Dia telah memindahkan markas besarnya di provinsi Leoi di dekat perbatasan Laos.

Departemen Kesehatan Mental Thailand menyatakan, tidak percaya dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Tawee Nanla atau Joseph. Mereka mengklaim kalau para pengikutnya itu sudah dicuci otak oleh Tawee dan merupakan kaum yang rentan dengan hal-hal seperti itu. Apalagi sudah menyangkut dengan Tuhan dan juga masalah kesehatan, serta surga atau neraka. 

Guna mencegah tidak terulangnya kasus seperti ini lagi pusat kesehatan mental di seluruh wilayah Thailand akan ditugaskan untuk menjangkau kelompok rentan terkena kondisi gangguan jiwa ini dan memberikan solusi yang tepat serta penanganan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun