Mohon tunggu...
Bhairava Anoraga
Bhairava Anoraga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi berkesenian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman Kami sebagai Panduan Lengkap Menanam Bayam Organik, dari Benih hingga Panen

2 Juli 2024   22:51 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempersiapkan lahan atau media tanam

Dalam kasus kami, skala lahan yang akan kita tanami bayam cukup besar, jadi kami menggunakan kombinasi traktor dan cangkul supaya proses pengolahan lahan bisa lebih cepat. Dalam kasus kami, lahan yang sebelumnya dipenuhi semak belukar kami bersihkan menggunakan arit dan slasher sebagai implement yang dipasang pada traktor yang fungsinya memotong rumput. Kemudian dilanjut penggunaan implemen discflow yang digunakan dalam membolak balik tanah supaya memperbaiki sistem aerasi tanah. Kemudian dilanjut pada penggunaan implement rotary untuk menggemburkan dan memecah gumpalan tanah. Setelah penggunaan traktor selesai, kami menata dan meratakan tanah menggunakan cangkul untuk membuat bedengan sebagai media penanaman bayam organik.

dokpri (gambar 1.1 bedengan yang siap ditanami)
dokpri (gambar 1.1 bedengan yang siap ditanami)

Setelah bedengan selesai kita lanjutkan dengan menambah pupuk kandang pada masing-masing bedengan yang kemudian dicampurkan dengan tanah, pupuk yang kita gunakan yaitu pupuk kandang ayam seberat 20kg yang dibagi 10kg per bedengan yang panjang bedengannya 20 x 1 meter. Setelah pupuk diberikan kita tunggu 7 hingga 14 hari supaya unsur hara dari pupuk yang kita berikan merata dengan tanah dan tanah siap ditanami.

Penaburan dan penanaman benih

Setelah bedengan siap, kami mengawali penanaman benih dengan membuat alur-alur kecil di permukaan tanah dengan jarak antar alur sekitar 20 cm. setelah itu kami menaburkan benih bayam secara merata di sepanjang alur tersebut. Setelah benih-benih bayam tersebar dengan baik, kami menutupnya dengan lapisan tipis tanah, memastikan benih tertutupi sepenuhnya namun tidak terlalu dalam. Kemudian kami menyirami tanah secara perlahan menggunakan gembor, dan memastikan tanah lembab tetapi tidak tergenang air.

Selain bayam, kami juga menanam pare dan sereh sebagai tanaman tumpang sari. Untuk menanam benih pare, buat alur-alur kecil di permukaan tanah dengan jarak antar alur sekitar 50-60 cm. Taburkan benih pare secara merata di sepanjang alur tersebut. Tutup benih dengan lapisan tipis tanah, pastikan tidak terlalu dalam. Tanaman pare ini tidak hanya menambah variasi tanaman di kebun kami, tetapi juga membantu mengoptimalkan penggunaan lahan. Dengan menanam bayam dan pare bersama-sama, kami memanfaatkan ruang secara efisien dan mengurangi risiko hama, karena keduanya saling mendukung dalam pertumbuhannya. Menanam pare sebagai tumpang sari dengan bayam menjadi kombinasi yang menguntungkan dan memberikan hasil yang melimpah.

dokpri (gambar 1.2 proses penanaman benih)
dokpri (gambar 1.2 proses penanaman benih)
 

Perawatan tanaman 

Setelah benih tertanam dengan baik, kami melanjutkan perawatan rutin dengan menyiram lahan setiap kali kami berkunjung ke lahan. Karena lahan kami tidak menggunakan mulsa, jadi kami selalu rutin mencabut gulma-gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bayam. Pencabutan gulma ini bertujuan untuk mengurangi persaingan nutrisi, air, dan cahaya, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen bayam. Selain itu kami juga melakukan perawatan dengan menambahkan pupuk organik cair yaitu Poc formula khusus yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanaman, jumlah bobot dan kualitas hasil panen pada tanaman jenis sayur. Selain pupuk cair Poc, kami juga menambahkan pestisida yang terbuat dari tembakau. Kami juga mengaplikasikan alat irigasi tetes pada tanaman sereh, yang bertujuan untuk menghemat air dengan memberikan pasokan air langsung ke akar tanaman secara perlahan, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan air.

dokpri (gambar 1.3 penyiraman)
dokpri (gambar 1.3 penyiraman)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun