Mohon tunggu...
Bhairava Anoraga
Bhairava Anoraga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi berkesenian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman Kami sebagai Panduan Lengkap Menanam Bayam Organik, dari Benih hingga Panen

2 Juli 2024   22:51 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri (gambar 1.1 bedengan yang siap ditanami)

Oleh :

Raphael Dewangga Tandy Wibowo 512022001

Hera Riyan Hidayati 512022013

Thomas Aeron Hans Gunawan 512022018

Gregorius Agung Bhairava Anoraga 512022042

Kristina Dian Nugraheni 522022022

Bukankah lebih sehat di tubuh dan ramah di lingkungan, bila kita mengonsumsi dan menanam bayam organik?. Pertayaan tersebut muncul selagi kami membayangkan betapa asyiknya memanen sayuran segar sendiri tanpa khawatir akan bahaya pestisida dan zat kimia berbahaya lainya. Menanam dan mengonsumsi bayam organik bukan hanya menyehatkan tetapi juga menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang anda. Bayam dengan daunya yang hijau dan nutrisinya yang bermanfaat, menjadi pilihan yang sempurna untuk ditanam di lahan, kebun, maupun pekarangan rumah anda.

Namun jangan salah, menanam bayam organik bukan hanya menabur benih bayam dan menunggu hingga masa pemanenan saja. Ada banyak tips dan trik menarik dari kami yang tentunya bisa membuat pengalaman berkebun anda menjadi lebih seru dengan hasil yang memuaskan. Pemilihan benih, perawatan hingga teknik panen yang tepat akan kita bahas tuntas di artikel ini.

Jadi tanpa basa basi simak pengalaman kami, dan siapkan peralatan berkebun anda, kami akan memandu anda menuju petualangan berkebun bayam organik yang akan memberikan anda sayur segar dan mengalaman yang tak ternilai! (ssstt ada bonus teknik penanaman sayuran lain!)

Pemilihan benih 

Langkah pertama menjadi langkah yang biasanya paling krusial, dalam menanam bayam organik kita harus tau teknik jitu pemilihan kualitas benih dengan mutu yang baik. Berikut kami bagikan bagaimana sih tips-tips jitu dalam memilih benih yang baik?

  • Pilih penjual yang terpercaya: Belilah benih dari penjual atau toko yang memiliki reputasi baik. Penjual yang terpercaya biasanya bisa menjamin kualitas dan keaslian benih yang mereka jual.
  • Periksa sertifikasi benih: lanjut pada pemeriksaan serifikasi benih diusahakan benih yang anda beli memiliki sertifikasi organik dari lembaga terpercaya. Sertifikasi ini menjamin bahwa benih bebas dari bahan kimia dan pestisida, serta diproduksi dengan standar organik yang ketat.
  • Perhatikan Kemasan Benih: anda pastikan kemasan benih dalam kondisi baik dan tertutup rapat. Kemasan yang rusak atau terbuka dapat menyebabkan kualitas benih menurun karena paparan udara dan kelembaban. Kemudian pengecekan tanggal kedaluwarsa pada kemasan tak kalah penting. Benih yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa biasanya memiliki tingkat perkecambahan yang rendah.
  • Baca Deskripsi dan Informasi Produk: dengan teliti anda harus membaca deskripsi produk yang tertera pada kemasan atau di situs web penjual. Informasi ini biasanya mencakup varietas bayam, kondisi tumbuh yang optimal, dan tips penanaman. Pilih varietas bayam yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di lokasi anda. Ada berbagai varietas bayam dengan karakteristik berbeda, seperti tahan panas atau tahan penyakit. Kami memilih varietas bayam bubut Amaranthus spp. karena bayam ini cenderung lebih tahan terhadap hara tanah yang miskin dan cuaca yang kering, mengingat daerah yang kita gunakan sangat panas ketika siang hari.
  • Setelah anda melakukan pemilihan benih dengan bijak, berikut langkah langkah menanam bayam organik ala kami yang sebaiknya anda ikuti !

Mempersiapkan lahan atau media tanam

Dalam kasus kami, skala lahan yang akan kita tanami bayam cukup besar, jadi kami menggunakan kombinasi traktor dan cangkul supaya proses pengolahan lahan bisa lebih cepat. Dalam kasus kami, lahan yang sebelumnya dipenuhi semak belukar kami bersihkan menggunakan arit dan slasher sebagai implement yang dipasang pada traktor yang fungsinya memotong rumput. Kemudian dilanjut penggunaan implemen discflow yang digunakan dalam membolak balik tanah supaya memperbaiki sistem aerasi tanah. Kemudian dilanjut pada penggunaan implement rotary untuk menggemburkan dan memecah gumpalan tanah. Setelah penggunaan traktor selesai, kami menata dan meratakan tanah menggunakan cangkul untuk membuat bedengan sebagai media penanaman bayam organik.

Setelah bedengan selesai kita lanjutkan dengan menambah pupuk kandang pada masing-masing bedengan yang kemudian dicampurkan dengan tanah, pupuk yang kita gunakan yaitu pupuk kandang ayam seberat 20kg yang dibagi 10kg per bedengan yang panjang bedengannya 20 x 1 meter. Setelah pupuk diberikan kita tunggu 7 hingga 14 hari supaya unsur hara dari pupuk yang kita berikan merata dengan tanah dan tanah siap ditanami.

Penaburan dan penanaman benih

Setelah bedengan siap, kami mengawali penanaman benih dengan membuat alur-alur kecil di permukaan tanah dengan jarak antar alur sekitar 20 cm. setelah itu kami menaburkan benih bayam secara merata di sepanjang alur tersebut. Setelah benih-benih bayam tersebar dengan baik, kami menutupnya dengan lapisan tipis tanah, memastikan benih tertutupi sepenuhnya namun tidak terlalu dalam. Kemudian kami menyirami tanah secara perlahan menggunakan gembor, dan memastikan tanah lembab tetapi tidak tergenang air.

Selain bayam, kami juga menanam pare dan sereh sebagai tanaman tumpang sari. Untuk menanam benih pare, buat alur-alur kecil di permukaan tanah dengan jarak antar alur sekitar 50-60 cm. Taburkan benih pare secara merata di sepanjang alur tersebut. Tutup benih dengan lapisan tipis tanah, pastikan tidak terlalu dalam. Tanaman pare ini tidak hanya menambah variasi tanaman di kebun kami, tetapi juga membantu mengoptimalkan penggunaan lahan. Dengan menanam bayam dan pare bersama-sama, kami memanfaatkan ruang secara efisien dan mengurangi risiko hama, karena keduanya saling mendukung dalam pertumbuhannya. Menanam pare sebagai tumpang sari dengan bayam menjadi kombinasi yang menguntungkan dan memberikan hasil yang melimpah.

dokpri (gambar 1.2 proses penanaman benih)
dokpri (gambar 1.2 proses penanaman benih)
 

Perawatan tanaman 

Setelah benih tertanam dengan baik, kami melanjutkan perawatan rutin dengan menyiram lahan setiap kali kami berkunjung ke lahan. Karena lahan kami tidak menggunakan mulsa, jadi kami selalu rutin mencabut gulma-gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bayam. Pencabutan gulma ini bertujuan untuk mengurangi persaingan nutrisi, air, dan cahaya, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen bayam. Selain itu kami juga melakukan perawatan dengan menambahkan pupuk organik cair yaitu Poc formula khusus yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanaman, jumlah bobot dan kualitas hasil panen pada tanaman jenis sayur. Selain pupuk cair Poc, kami juga menambahkan pestisida yang terbuat dari tembakau. Kami juga mengaplikasikan alat irigasi tetes pada tanaman sereh, yang bertujuan untuk menghemat air dengan memberikan pasokan air langsung ke akar tanaman secara perlahan, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan air.

dokpri (gambar 1.3 penyiraman)
dokpri (gambar 1.3 penyiraman)

Pengendalian Hama dan Penyakit

Seperti halnya setiap tanaman, bayam organik juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat mengancam hasil panen yang diharapkan. Di tengah tantangan ini, kami mencari solusi yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian tanaman mereka. Salah satu pendekatan yang menarik adalah menggunakan pestisida alami yang berasal dari tembakau yang anda bisa coba. Komponen aktif dalam tembakau, seperti nikotinoid, terbukti memiliki sifat insektisida dan fungisida yang kuat. Namun, penggunaannya dalam pertanian yang organik tidak hanya berfokus pada efektivitas, tetapi juga pada keamanan bagi lingkungan dan kesehatan bagi pengonsumsi.

Keunggulan Pestisida dari Tembakau dalam Budidaya Bayam Organik

Pengendalian Hama yang Efektif: Pestisida dari tembakau dapat membantu mengendalikan berbagai hama seperti kutu daun, ulat, dan serangga lain yang dapat merusak tanaman bayam.

Perlindungan terhadap Penyakit: Sifat fungisida dari pestisida tembakau membantu mencegah pertumbuhan jamur dan penyakit lain yang sering menyerang tanaman bayam, seperti penyakit layu dan embun tepung.

Ramah Lingkungan: Sebagai pestisida alami, penggunaan tembakau dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman organik tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman atau di lingkungan sekitarnya.

Dukungan terhadap Pertanian Organik: Penggunaan pestisida tembakau mendukung prinsip-prinsip pertanian organik yang mempromosikan penggunaan bahan-bahan alami dan berkelanjutan dalam produksi makanan.

Cara penggunaan pestisida organik ini yaitu merebus tembakau yang sudah kita siapkan sekitar 100gr untuk setiap 500ml air dan lakukan perebusan kedua bahan tersebut sampai mendidih sebagai proses ekstraksi nikotinoid dari daun tembakau segar atau kering.

dokpri (gambar 1.4 proses perebusan tembakau sebagai ekstrasi nikotinoid)
dokpri (gambar 1.4 proses perebusan tembakau sebagai ekstrasi nikotinoid)

Ekstrak ini kemudian diencerkan dan diterapkan sebagai larutan semprotan pada tanaman bayam. Semakin gelap warna tembakau yang kita gunakan semakin tinggi pula efektivitasnya dalam membasmi hama karena semakin tinggi pula kandungan nicotinoid yang ada dalam tembakau berwarna lebih gelap. Meskipun alami, penting untuk memperhatikan dosis yang tepat dan frekuensi aplikasi agar efektivitasnya maksimal tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem tanaman organik. Pada takaran yang kami dapat dari beberapa sumber, kami mengaplikasikan perbandingan 1 : 10, misalnya 100 ml air rebusan tembakau untuk 1 liter air. setelah semua bahan tercampur, diaplikasikan pada bayam yang ditanam sebagai pestisida alami dengan cara disemprot.

Teknik pemanenan 

Dalam tahap pemanenan, kami menunggu bayam siap dipanen ketika tinggi tanaman sudah mencapai sekitar 20-30 cm. Pada ketinggian ini, daun bayam telah tumbuh optimal dan memiliki kualitas yang baik untuk di konsumsi. Kami mencabut tanaman bayam hingga ke akar-akarnya setelah itu di cuci dan mulai di ikat kurang lebih satu genggam, kemudian bayam siap untuk di jual.

  • dokpri (gambar 1.5 pemanenan)
    dokpri (gambar 1.5 pemanenan)
    dokpri (gambar 1.6 pencucian hasil panen)
    dokpri (gambar 1.6 pencucian hasil panen)

Kesimpulan 

Mengonsumsi dan menanam bayam organik tidak hanya lebih sehat bagi tubuh, tetapi juga ramah lingkungan. Menanam bayam organik bisa menjadi aktivitas menyenangkan untuk mengisi waktu luang dan memberikan kepuasan tersendiri saat memanen sayuran segar tanpa khawatir tentang bahaya pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Menanam bayam organik tidak hanya sekadar menabur benih dan menunggu panen. Ada banyak tips dan trik yang bisa membuat pengalaman berkebun lebih seru dan hasilnya memuaskan. Mulai dari pemilihan benih, perawatan, hingga teknik panen yang tepat. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda akan mendapatkan sayur segar dan pengalaman berkebun yang tak ternilai! Jadi, siapkan peralatan berkebun Anda dan ikuti panduan ini untuk petualangan berkebun bayam organik yang menyenangkan dan bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun