(part II)
-----Curhatan hati-----
Ketika kubacakan refleksi dari apa yang telah kau bawa, kusadari kau bukanlah segalanya. Dan ketika ketukan palu telah dijatuhkan tak semuanya kan berwarna, dan akulah si abu-abu. Tenggelam dalam keputusanmu. Bahkan meminta kepada hakim yang paling adil pun, tak akan merubah mu.
Aku jadi musafir yang terlunta.
Panas gurun sahara takkan sepadan dengaan hatiku yang membara%u2026 bara itu sangat perih layaknya batuan neraka, aku hancur dibuatnya
Hembusan angin membelai helai demi helai rambutku, ia terbangkan asa melambung ke surga
Menyambut penuh suka bidadari pun, mengembangkan sayapnya, senyum nya, tangan nya.
Merangkul hati manusia bumi biasa ditambah jamuan penuh hati, dan penuh rasa.
Tapi sebaik apapun mereka, secantik apapun mereka, seindah apapun mereka.
Takkan ada yang menandingi sempurna mu dihatiku,
Takkan tergantikan, walau ada yang menggantikan ku