Mohon tunggu...
bg pijan
bg pijan Mohon Tunggu... -

I like malayu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan OTIK 4 Tahun 2012 Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau

15 Oktober 2012   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(part II)

-----Curhatan hati-----

Ketika kubacakan refleksi dari apa yang telah kau bawa, kusadari kau bukanlah segalanya. Dan ketika ketukan palu telah dijatuhkan tak semuanya kan berwarna, dan akulah si abu-abu. Tenggelam dalam keputusanmu. Bahkan meminta kepada hakim yang paling adil pun, tak akan merubah mu.

Aku jadi musafir yang terlunta.

Panas gurun sahara takkan sepadan dengaan hatiku yang membara%u2026 bara itu sangat perih layaknya batuan neraka, aku hancur dibuatnya

Hembusan angin membelai helai demi helai rambutku, ia terbangkan asa melambung ke surga

Menyambut penuh suka bidadari pun, mengembangkan sayapnya, senyum nya, tangan nya.

Merangkul hati manusia bumi biasa ditambah jamuan penuh hati, dan penuh rasa.

Tapi sebaik apapun mereka, secantik apapun mereka, seindah apapun mereka.

Takkan ada yang menandingi sempurna mu dihatiku,

Takkan tergantikan, walau ada yang menggantikan ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun