Matahari sudah tinggi
Kata demi kata
Berubah warna
Dari merah
Biru
Hijau
Menjadi putih
Hitam
Kebenaran sudah tidak lagi
Menjadi kepentingan bersama
Keadilan
Sudah
Tidak lagi menjadi harapan
hanya kata dalam hikayat
Benci
Menjadi teriakan-teriakan ganas
kemutlakan dilandasi kebodohan
Cinta
cuma jeritan
di dalam hati
Tidak berani
Tidak berani
Lebih baik membela dengan amarah
Yang seharusnya
Disejukkan dengan cinta
Dan pengertian
Yang seharusnya dilambari kesejukan
menjadi awal dari kesenjangan
Maju
Terjang
Aku
Kami
Bukan lagi kita
tidak ada lagi kita
Dan akhirnya
Semua terhempas
Dan akhirnya semua berteriak
dan diam
Karena
Arti hanya sebuah angan-angan
Karena
kebersamaan
sudah dikotori
tuak-tuak kemunafikan
dan anggur-anggur
yang hanya bisa
menjanjikan
kenikmatan
bukan kebahagiaan
Maju
terjang
hempaskan
hancur
luluh dalam benci dan merahnya amarah
kemarin masih kurasakan manisnya jabat tangan
sajian-sajian
yang kami nikmati bersama
hari ini
darah sudah bergolak
benci sudah merebak
melukai
meluluh-lantakkan
mendarahi
membutakan
dingin
sudah
dalam hatiku
apakah harus
tetap kuucapkan
matra-mantra cinta
apakah harus kudendangkan lagi
senandung-senandung
kelembutan jiwa
kita
bukan kami
bukan aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H