Mohon tunggu...
Bey Aptiko Istiqlal
Bey Aptiko Istiqlal Mohon Tunggu... Lainnya - Mager produktif

Pengen ketagihan nulis sama baca kitab berjilid-jilid:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kitab Tafsir Al-Ibriz

25 Desember 2021   05:00 Diperbarui: 25 Desember 2021   05:05 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 KITAB TAFSIR AL-IBRIZ

 Menulis telah menjadi bagian hidup dari KH. Bisri Musthofa. Dengan banyaknya pengalaman serta ilmu yang beliau dapatkan setelah belajar kepada ulama-ulama tersebut menjadi salah satu pendorong beliau untuk produktif dalam menulis. Karya-karya yang beliau tulis meliputi banyak kedisiplinan ilmu seperti ilmu tauhid, fiqh, tasawuf, hadis, hingga ilmu Alquran. Beberapa judul karya beliau yang. Karya paling fenomenal yang pernah beliau tulis adalah kitab Tafsir al-Ibriz. Tafsir ini beliau tulis menggunakan bahasa Jawa dengan aksara Arab pegon.

 SISTEMATIKA DAN KARAKTERISTIK PENAFSIRAN TAFSIR AL-IBRIZ

 Ketika kitab ini dibuka, akan terlihat di kitab ini ayat-ayat Alquran ditulis di dalam kotak dengan diberi makna gandul di bawahnya. Sedangkan bagian hamish atau pinggirnya dipakai untuk menulis tafsir bahasa Jawa yang ditulisdengan huruf Arab pegon laiknya bahasa Parsi. Meskipun kitab ini terpisah menjadi beberapa jilid (tergantung percetakan), akan tetapi penomoran halamannya senantiasa menyambung hingga jilid akhir.

 Adapun tingkatan bahasa Jawa yang digunakan dalam tafsir ini adalah bahasa Jawa ngoko dengan campuran beberapa istilah Indonesia supaya lebih mudah untuk dipahami dan menghilangkan jarak psikologis dalam komunikasi dengan pembacanya. Dalam kitab ini juga disematkan beberapa gelar khas Jawa seperti Gusti sebelum menyebut asma Allah, Kanjeng sebelum menyebut Nabi Muhammad SAW, ngersane sebelum perkara yang diagungkan, dan menambah kalimah Dewi atau Siti pada nama perempuan dalam beberapa ayat qasas.

 METODE PENULISAN TAFSIR AL-IBRIZ

 Jika dilihat dari penjelasan beliau terhadap ayat-ayat Alquran yang disusun sesuai urutan tertib mushaf, maka dapat disimpulkan bahwa beliau menggunakan metode tahlili dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran. Penjelasan makna-makna ayat tersebut berupa penjelasan umum atau makna kata, susunan kalimat, asbab al-nuzul, serta beberapa keterangan dari Nabi.

 PENDEKATAN SERTA CORAK PENAFSIRAN TAFSIR AL-IBRIZ

 Pendekatan dan corak yang digunakan oleh KH. Bisri Musthofa dalam menafsirkan ayat-ayat dalam Alquran adalah al-adabi al-ijtima’i atau pendekatan yang memfokuskan kajiannya kepada kajian sosial kemasyarakatan. Disimpulkan demikian jika dilihat melalui penjelasannya terhadap makna-makna Alquran dengan uraian singkat dan bahasa yang mudah dicerna. Meskipun demikian, tafsir ini juga memiliki kecenderungan pada corak fiqhi dan tasawuf. Akan tetapi beliau menyajikannya dalam bentuk yang sesederhana mungkin sehingga mudah untuk diterima oleh masyarakat Jawa sebagai pembaca.

 RUJUKAN TAFSIR

 Rujukan yang beliau gunakan dalam penafsiran juga banyak yang sulit bahkan tidak ditemukan dalam sumber rujukan penafsiran tafsir bi al-ma’tsur. Maka, dapat disimpulka  pula bahwa tafsir yang beliau karang ini tergolong kepada tafsir dengan rujukan analogi atau bi al-ra’y.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun