Mohon tunggu...
Naviz De Vinci
Naviz De Vinci Mohon Tunggu... Perawat - Pembelajar di Universitas Maiyah

sedang terdampar di Baden Wurttemberg, Jerman

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Melihat Lebih Dekat Manajemen Krisis Virus Corona di Jerman (Bagian 1)

29 Maret 2020   03:50 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:01 3697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pimpinan Instituts fuer Virologie dari Charite Universitaetsmedizin Berlin, Prof. Dr. Christian Dorsten pada 28 Februari 2020 memberikan hasil analisis yang cukup menggemparkan yakni hampir 60-70 persen dari 83 juta penduduk Jerman akan terinfeksi virus Corona. “Namun kita belum tahu kapan waktunya, kemungkinan itu bisa dalam waktu dua tahun atau bahkan lebih lama lagi“ .

Beliau merupakan Pakar Virus Jerman yang pada tahun 2003 lalu juga menemukan Virus Sars bersama peneliti lain. Saat ini hampir semua orang Jerman mengenal namanya. 

Analisis beliau tentang Virus Corona sangat membantu Pemerintah Jerman dalam mengambil keputusan untuk rakyatnya. Hingga Pemerintah Negara Federal Jerman pun menganugrahkan gelar kehormatan Bundesverdienstkreuz.

Corona-Pandemie 

Tertanggal 19 Maret, data aktual dari Gesundheitsministerien der Bundeslaender menyebutkan 12.041 warga Jerman terinfeksi, dengan 30 orang meninggal dan 71 sudah dinyatakan sembuh. Bagaimana bisa tingkat kematian sebegitu rendah di Jerman?

Deteksi dini disini memiliki peran sangat penting dalam memperlambat penyebaran virus Corona. Setiap orang di Jerman diwajibkan untuk memiliki asuransi kesehatan baik yang umum ataupun privat. Contohnya saya menggunakan Asuransi DAK, rata-rata tiap bulan diharuskan membayar sekitar 80 hingga 100 euro. 

Dengan asuransi ini kita mendapatkan banyak kemudahan seperti setiap orang harus memiliki Hausarzt (Dokter Rumah) atau bisa diartikan jadi dokter pribadi kita. 

Jadi setiap kita sakit rujukan pertama ialah memeriksakan diri ke dokter tersebut. Sedang jika kita memerlukan perawatan lanjutan seperti periksa di rumah sakit dan segala tindakan lanjutan bisa di überweisung atau diberikan surat pengantar dari sini. Pun jika tiba-tiba kita mengalami kecelakaan lalu harus perawatan di RS dan rawat inap juga tidak perlu membayar lagi. 

Kecuali tindakan-tindakan pemeriksaan lanjutan yang tidak ditanggung oleh Krankenkasse (Lembaga yang mengurus asuransi kesehatan, menentukan perawatan mana yang ditanggung dan tidak biayanya).

Dalam masa krisis karena virus Corona ini orang-orang yang dalam 14 hari baru pulang dari daerah beresiko terkena Corona juga bisa langsung telfon ke Hausarzt dan akan dilakukan pengetesan gratis. Ada juga yang setelah mendapat persetujuan dari Hausarzt langsung bisa di tes Corona di Drive Thru atau Rumah sakit. 

Pengetesan laboratorium sebenarnya selesai dalam lima jam, namun faktor transportasilah yang membuat hasilnya tidak langsung dapat diketahui harus menunggu satu hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun