Mohon tunggu...
Betty Maretta
Betty Maretta Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 UINSU Medan, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sifat Asli Manusia Sudah Terbentuk Sejak Usia Dini

26 November 2019   15:00 Diperbarui: 14 Desember 2019   09:32 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkait pelaksanaan Ospek tersebut, maka sifat kritis itu perlu ditumbuhkan. Kritis di sini bukanlah kritis yang berlebihan atau yang membuat kerugian, namun jika perintah dari senior sudah tidak masuk akal bahkan mengganggu jalan pikiran kita, tentu saja  argumen atau tindakan terkadang perlu kita lakukan. Seperti misalnya senior menyuruh para mahasiswa baru untuk kembali 15 menit setelah diistirahatkan untuk sholat, bahkan terkadang lebih cepat daripada itu. 

Dapat kita logikakan, bahkan waktu untuk wudhu saja dapt memakan waktu 5-10 menit karena ada kurang lebih ratusan orang juga yang ingin mengambil wudhu sehingga kita perlu menunggu antrian. Dari pernyataan di atas siapapun yang sedang merasakan hal itu menjadi takut untuk pergi lebih dari 15 menit padahal hal tersebut sangat berlawanan dengan hati nya, dan tidak sedikit juga yang bermain dengan nalurinya dengan tetap menunaikan sholat lalu makan setelah itu barulah mereka kembali ke tempat Ospek.

Sifat kritis menurut pandangan islam berarti segala sesuatu hal yang kita temui dan ketahui di kehidupan sehari-hari tidak boleh ditelan secara mentah-mentah tetapi haruslah dikaji terlebih dahulu asal muasalnya. Dapat kita simpulkan bahwa untuk menerima perintah atau arahan tidak harus ditelan secara mentah-mentah atau lebih tepatnya kita harus dapat selektif apa yang harus kita perbuat dan apa yang dapat merugikan kita. 

Contohnya jika jam sudah menunjukkan waktu makan siang tetapi kegiatan ospek masih saja dilakukan, kita dapat memakan atau mengkonsumsi roti terlebih dahulu karena tidak semua orang mempunyai kesehatan yang stabil, tetapi dengan syarat makanlah tanpa sepengetahuan senior karena bagaimanapun kita adalah Mahasiswa Baru yang sedang berada di bawah naungan senior dalam kegitan Ospek, dan jika diperintahkan untuk beristirahat untuk sholat hanya dalam waktu 15 menit, pergi dan sholat lah tetapi jika melebihi 15 menit pikirkanlah kata kata yang akan disampaikan kepada senior dan menjelaskan tidak mungkin waktu sholat ditambah dengan wudhu hanya memakan waktu 15 menit.

Sifat kritis perlu dikemukakan tetapi bukan berarti sifat kritis yang berlebihan justru akan membuat dampak yang buruk, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jika kita terlalu vokal atau terlalu mengemukakan pendapat sampai harus memberontak   kepada orang yang lebih tua daripada kita sangatlah tidak baik, sifat ini lah yang perlu dihindari. 

Sikap kritis boleh saja kita kemukakan dengan alasan yang logis dan tepat sasaran seperti beralasan sudah mengganggu waktu ibadah, waktu makan karena kedua hal ini sangatlah fatal jika ditinggalkan. Karena sejak usia dini kita sudah diajarkan bagaimana untuk berpikir kritis terhadap hal yang harus kita bantah dengan alasan yang jelas. Contohnya seperti saat kita bertanya kepada orangtua kita saat dahulu mungkin pernah terlambat atau bahkan meninggalkan sholat karena urusan dunia. Seperti itu jugalah sikap kritis yang akan kita terapkan saat sudah dewasa, karena sifat seseorang memang terus berlanjut.

Faktor yang Memengaruhi Perilaku

a. Faktor Genetik: Perilaku terbentuk dari dalam individu itu sendiri sejak ia dilahirkan.

b. Faktor Eksogen: Meliputi faktor lingkungan, pendidikan, agama, sosial, faktor- faktor yang lain yaitu susunan saraf pusat persepsi emosi.

c. Proses Belajar: Bentuk mekanisme sinergi antara faktor heriditas dan lingkungan dalam rangkat terbentuknya perilaku (Notoatmodjo, 2014).

 Sesuai dengan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengetahui sifat seseorang memerlukan waktu yang lama. Sangat jarang orang yang baru mengenal kita bahkan belum mengenal sama sekali dapat mengubah sifat dasar kita masing-masing. Ada banyak upaya yang dilakukan manusia untuk mencoba atau bahkan mendesak seseorang untuk berubah sesuai apa yang mereka inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun