Â
Cryptocurrency tak bisa dilepaskan dari inovasi dan kemajuan teknologi digital yang tak dapat dibendung dan makin luas memengaruhi kehidupan manusia modern. Laju teknologi itu tak cuma terlihat dari aktivitas berselancar di internet dengan aplikasi Google misalnya. Lebih dari itu, teknologi digital juga menyentuh aspek mendasar tanpa reduksi untuk menyebut sebagai satu - satunya kebutuhan utama masyarakat modern dalam keseharian manusia, yakni uang sebagai alat tukar. Uang yang umumnya berlaku di dunia saat ini ialah uang fisik yang sudah dikenal sejak dulu setelah terjadinya barter. Tapi rupanya, di dunia modern yang dinamis ini, selain uang fisik tersebut seperti dolar, rupiah, dinar, riyal, yen, atau yuan ada pula uang dalam bentuk virtual yang disebut cryptocurrency atau digital money.
Sulit untuk menemukan makna dari kata cryptocurrency itu. Bahkan Ensiklopedi Britannica belum memuat kata tersebut, apalagi kalau kita mencari padanannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Secara harfiah, cryptocurrency mungkin bisa diurai dari kata cryptography yang berarti kriptografi atau kode rahasia dan currency yang berarti mata uang. Disebut demikian karena mata uang virtual itu dibuat dengan melibatkan disiplin ilmu yang berkaitan dengan sistem keamanan kode komunikasi atau kode-kode rahasia.
Seperti yang sudah kita ketahui Bitcoin merupakan mata uang virtual atau digital yang ada di dunia maya, dan dapat digunakan untuk membeli barang ditoko online yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Uang ini bisa digunakan  untuk transaksi jual-beli lewat komputer atau gadget, seperti ponsel dan tablet. Uang Bitcoin akan tersimpan dalam bentuk dompet digital, yang berfungsi sebagai akun bank online. Adapun kelebihan bitcoin sebagai digital money ialah sebagai berikut.
- Dalam transaksi Bitcoin, tidak ada nomor kartu kredit yang bisa dikumpulkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
- Dengan Bitcoin dimungkinkan melakukan transaksi anonim atau tanpa mengungkapkan identitas anda sama sekali. Di dompet Bitcoin tidak ada nama pemilik atau informasi apapun yang bisa diketahui oleh merchant ataupun orang lain. Hal ini sangat berbeda dengan transaksi online konvensional seperti transfer bank yang membutuhkan nama lengkap dan identitas pendukung.
- Metode Pembayaran Global yang Efisien. Bitcoin dapat ditransfer dari Indonesia ke Canada dalam waktu 10 menit. Tidak ada bank yang memperlambat prosesnya, tidak ada biaya yang mahal, tidak ada pembekuan dana, tidak akan ada yang bertanya dari mana uang berasal dan apa tujuan transaksi. Dengan menggunakan Bitcoin, transfer lintas benua sama mudahnya seperti melakukan transaksi dengan tetangga sebelah anda.
- Keamanan dan kendali atas uang Bitcoin, ada ditangan anda. Transaksi Bitcoin diamankan oleh kriptografi tingkat militer. Tidak seorang pun yang bisa menggunakan uang anda atau melakukan pembayaran atas nama anda. Selama anda melindungi dompet anda, Bitcoin dapat memberikan kendali penuh atas uang anda dan tingkat proteksi yang kuat terhadap banyak jenis penipuan.
- Asalkan ada internet, anda dapat melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja di dunia ini, dengan menggunakan tablet, handphone, atau komputer. Bitcoin juga tidak mengenal hari libur atau cuti bersama. Mau jam berapa saja, hari apa saja transaksi dapat dilakukan. Â Â Â Â Â
Disamping itu, adapula kekurangan dari bitcoin sebagai digital money. Berikut beberapa kekurangannya.
- Bitcoin berpotensi hilang dari dompet digital anda, jika komputer anda terserang virus atau terjadi pencurian password.
- Bitcoin adalah mata uang yang tidak tercatat atau dikontrol oleh sebuah lembaga yang berwenang seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau Bank Indonesia, dimana lembaga otoritas ini berfungsi mengelola kebijakan moneter nasional, mengawasi bank, memelihara stabilitas sistem keuangan, dan menyediakan jasa 100 keuangan kepada lembaga penyimpanan. Sehingga tidak ada jaminan atas uang anda.
- Bitcoin dirancang untuk menjadi mata uang digital bukan fisik, dan hanya bisa digunakan pada toko-toko tertentu saja yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bitcoin tidak dapat digunakan ditoko kelontong atau sepatu dekat rumah anda.
- Hanya orang yang melek teknologi saja yang bisa menggunakan Bitcoin.
- Transaksi Bitcoin dapat memakan waktu selama 10 menit untuk konfirmasi. Transaksi hanya dapat dikembalikan atau dibatalkan oleh penerima Bitcoin. Sedangkan pada mata uang konvensional, transaksi debit atau kredit dikonfirmasi hanya dalam hitungan detik. Transaksi tertentu juga dapat dikembalikan atau dibatalkan oleh sipengirim dengan alasan yang sah.
- Bitcoin tidak diasuransikan.
          Konsep yang ditanamkan oleh sang penemu, Satoshi Nakamoto, bahwa Bitcoin menawarkan kepemilikan utuh tanpa perlunya ikatan dengan pihak ketiga baik dari swasta dan pemerintah, menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya. Tapi seiring berjalannya waktu, justru hal ini disadari sebagai kelemahan mata uang yang ditemukan pada 2009 ini.
Berikut beberapa sisi gelap Bitcoin:
- Sebagai 'pencucian uang' hasil korupsi, kriminal dan menghindari pajak Menurut artikel di Business Insider, Bitcoin menjadi sangat berguna bagi para pelaku kejahatan yang ingin menyembunyikan uang hasil kejahatannya. Karena jika mereka menyimpan uang di bank, uang hasil kejahatannya dapat dengan mudah terlacak. Bitcoin juga dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang ingin menyembunyikan pendapatannya dari pemerintah, dan menghindari kewajiban membayar pajak. Lantas, pendapatan negara dari pajak itu akan hilang karena uang yang tidak terlacak.
- Mudah dicuri; Tidak hanya pada tindakan kriminal semata, kekurangan Bitcoin paling mendasar juga terjadi karena bentuknya yang tidak riil. Meskipun bentuknya tidak riil, bukan berarti Bitcoin bebas dari pencurian. Salah satu contoh pencurian dialami oleh Sheep Marketplace, sebuah situs web ilegal jual beli obat terlarang, yang kehilangan 220 dollar AS dalam Bitcoin akibat ulah para peretas sistem komputer.
- Ketidakstabilan nilai; Belum lagi ketidakstabilan nilai mata uang Bitcoin jika dikonversi ke mata uang konvensional lainnya yang sangat fluktuatif. Hari ini, boleh jadi pemilik bisa sangat kaya dengan memiliki Bitcoin senilai 1.000 dollar AS. Namun, siapa yang tahu jika dikemudian hari, nilai uang tersebut hanya tersisa 50 dollar AS?
- Mudah Lenyap; Business Insider mencatat beberapa peristiwa kecil yang menyebabkan kerugian besar bagi para pemilik Bitcoin. Seorang pria pernah kehilangan sekitar 600 dollar AS karena melakukan reset pada ponsel pintarnya dan ternyata, ia tak sengaja secara permanen menghapus dompet digital Bitcoin. Contoh lainnya, seorang pria juga pernah kehilangan sekitar 90.000 dollar AS saat akan bertransaksi dan malah memilih tombol hapus.
          Sejumlah platform online memang sedang menguji pembayaran dengan mata uang Bitcoin. Antara lain WordPress, Reddit, Namecheap, Mega, dan Zynga. Namun, sejumlah negara malah melarang transaksi dengan Bitcoin. Pemerintah China, contohnya, melarang semua lembaga keuangan menerima transaksi Bitcoin.
          Sementara Uni Eropa menilai Bitcoin lebih mudah dicuri. Dari sisi investasi juga buruk karena nilai mata uang hanya ditentukan berdasarkan permintaan pasar serta memiliki tingkat fluktuasi tinggi. Setelah Thailand, Singapura dan China, Malaysia tidak mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bank sentral Malaysia memperingatkan masyarakat dalam memanfaatkan mata uang digital Bitcoin, yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan di dunia maya.
          "Bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Malaysia," tulis bank sentral Malaysia dalam sebuah pernyataan. "Bank sentral tidak mengatur operasi dari Bitcoin. Oleh karena itu, publik disarankan berhati-hati dari risiko yang terkait dengan penggunaan mata uang digital tersebut."
          Colbert Lau, pendiri Bitcoin Malaysia, mengaku tidak terlalu khawatir dengan penyataan bank sentral Malaysia."Ini mirip dengan sikap yang 94 diambil Otoritas Moneter Singapura sebelumnya. Sementara Bank Thailand memiliki larangan langsung. Bank Negara Malaysia (BNM) tidak melarang penggunaan atau mengatakan bahwa Bitcoin ilegal," kata Lau seperti dikutip dari The Guardian. Bank sentral Singapura memutuskan tidak mengintervensi bisnis yang memilih menggunakan mata uang virtual Bitcoin sebagai alat pembayaran. Menurut Lau, pemain Bitcoin besar di Amerika Serikat dan Eropa tetap melakukan gerak cepat untuk pasar Asia dalam beberapa bulan ke depan dan bersiap mendirikan cabang. Sebelum, pada Desember 2013, bank sentral China mengatakan Bitcoin "tidak memiliki arti nyata" dan tidak memiliki perlindungan hukum. Peringatan pemerintah China diikuti dengan larangan proses transaksi menggunakan Bitcoin oleh pihak ketiga dan lembaga keuangan. Pengumuman yang dilontarkan bank sentral China sempat membuat nilai Bitcoin anjlok. Namun, masyarakat China masih dibebaskan memanfaatkan Bitcoin dengan risiko yang ditanggung sendiri. Sejumlah platform online memang sedang menguji pembayaran dengan mata uang Bitcoin, antara lain WordPress, Reddit, Namecheap, Mega, dan Zynga. Namun, sejumlah negara malah melarang transaksi dengan Bitcoin. 95 Uni Eropa menilai Bitcoin lebih mudah curi. Dari sisi investasi juga buruk karena nilai mata uang hanya dintentukan berdasarkan permintaan pasar serta memiliki tingkat fluktuasi tinggi.
          Digital Money atau Cryptocurrency memiliki nilai karena berguna sepeti layaknya uang. Cryptocurrency ini memiliki sifat-sifat uang yaitu tahan lama, ringkas, bisa ditukarkan, langka, bisa dibagi, dan bisa dikenali berdasarkan rumusan matematika daripada berdasarkan pada bentuk fisik (seperti emas dan perak) ataupun kepercayaan pada pihak pusat (seperti mata uang fiat). Singkat kata, Digital Money atau Cryptocurrency ini didukung oleh matematika. Dengan atribut-atribut ini, semua yang diperlukan dari uang untuk memiliki nilai tukar adalah kepercayaan dan penerimaan. Dalam kasus tersebut, kondisi ini bisa diukur dengan pertumbuhan pengguna, penjual dan pengguna awal. Seperti mata uang lainnya, nilai ini datang hanya dari orang-orang yang mau menerimanya sebagai alat pembayaran.
          Harga dari cryptocurrency ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Ketika permintaan meningkat maka harga meningkat dan ketika permintaan menurun, harga juga ikut turun. Cryptocurrency yang paling populer saat ini adalah Bitcoin yang sudah beredar jumlahnya terbatas dan baru dibuat dengan tingkat yang dapat diprediksi dan menurun, yang berarti permintaan harus mengikuti besaran inflasi untuk menjaga harga tetap stabil. Karena Bitcoin masih merupakan pasar yang relatif kecil dibanding potensi yang sebenarnya bisa dicapai, maka tidak memerlukan jumlah uang yang besar untuk menggerakkan harga pasar naik atau turun, dan oleh karena itu harga bitcoin masih sangat mudah berubah.
          Teori spiral deflasi menyatakan bahwa jika harga diperkirakan turun, orang akan memilih membeli di masa depan dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan dari harga yang lebih rendah. Penurunan permintaan ini akan menyebabkan penjual menurunkan harga mereka untuk mencoba merangsang permintaan, yang justru akan membuat masalah semakin buruk dan berujung pada depresi ekonomi. Meskipun teori in merupakan cara yang populer untuk membenarkan inflasi bagi para bankir pusat, namun tidak selalu benar dan dianggap sebagai kontroversi oleh para ekonom. Barang elektronik adalah salah satu contoh dari sebuah pasar yang harganya selalu turun secara konstan tetapi tidak berarti sedang dalam masa depresi. Serupa dengan itu, nilai dari bitcoin telah turun selama ini akan tetapi besaran ekonomi Bitcoin juga telah tumbuh pesat. Karena nilai dari mata uang dan besaran ekonomi mulai dari nol pada tahun 2009, Bitcoin adalah contoh ketidaksesuaian yang menunjukkan bahwa sebuah teori terkadang bisa saja salah.
          Meskipun ada kondisi ini, Bitcoin tidak didesain untuk mengalami penurunan nilai mata uang. Lebih tepatnya Bitcoin dibuat untuk mengalami inflasi di tahun-tahun awal dan menjadi stabil di tahun-tahun berikutnya. Satu-satunya kondisi di mana jumlah bitcoin dalam sirkulasi akan turun adalah jika orang-orang ceroboh kehilangan dompet mereka karena tidak membuat pencadangan. Dengan dasar keuangan dan ekonomi yang stabil, nilai dari mata uang harusnya tetap stabil. Agar harga bitcoin bisa stabil, ekonomi skala besar perlu berkembang dengan lebih banyak bisnis dan pengguna. Agar perekonomian skala besar berkembang, bisnis dan pengguna akan mencari kestabilan harga. Untungnya, ketidakpastian tidak berpengaruh pada manfaat utama Bitcoin sebagai sistem pembayaran untuk mentransfer uang dari A ke B. Mudah bagi para pelaku bisnis untuk mengubah pembayaran bitcoin ke mata uang mereka secara instan, sehingga mereka mendapatkan keuntungan dari Bitcoin tanpa harus mengalami fluktuasi harga. Bitcoin menawarkan banyak fitur yang bermanfaat dan unik, karenanya banyak pengguna memilih menggunakan Bitcoin. Dengan solusi dan insentif yang demikian, sangat mungkin bahwa Bitcoin akan dewasa dan tumbuh hingga mencapai tahap di mana ketidakpastian/volatilitas nilainya sudah sangat berkurang.
          Digital Money atau cryptocurrency merupakan mata uang desentralisasi yang menggunakan teknologi peer-to-peer, yang memungkinkan semua fungsi seperti penerbitan mata uang, yang mana proses transaksi dan verifikasi harus dilakukan secara kolektif oleh jaringan. Sementara desentralisasi ini membuat cryptocurrency bebas dari manipulasi atau campur tangan pemerintah, sisi sebaliknya adalah bahwa tidak ada otoritas sentral untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan lancar atau untuk mendukung nilai cryptocurrency itu sendiri. Cryptocurrency diciptakan digital melalui proses  "pertambangan" yang membutuhkan komputer yang kuat untuk memecahkan algoritma kompleks dan angka-angka krisis. Karakteristik ini membuat cryptocurrency secara fundamental berbeda dari mata uang kertas, yang didukung oleh kepercayaan penuh dan kredit pemerintahnya. Penerbitan mata uang fiat adalah kegiatan yang sangat terpusat  yang diawasi oleh bank sentral suatu negara. Sementara bank mengatur jumlah mata uang yang dikeluarkan sesuai dengan tujuan kebijakan moneter, secara teoritis tidak ada batas atas untuk jumlah penerbitan mata uang tersebut. Selain itu, deposit mata uang lokal umumnya diasuransikan terhadap kegagalan bank oleh badan pemerintah. Cryptocurrency, di sisi lain, tidak memiliki mekanisme dukungan seperti itu. Nilainya sepenuhnya tergantung pada kemauan investor untuk bersedia membayar pada suatu titik waktu tertentu.
          Kebanyakan kepercayaan pada digital money atau cryptocurrency datang dari fakta bahwa cryptocurrency tidak memerlukan kepercayaan sama sekali. Hal ini karena sepenuhnya berbasis sumber terbuka dan terdesentralisasi. Ini berarti setiap orang memiliki akses ke seluruh kode sumber setiap saat. Semua pengembang di dunia dapat melakukan verifikasi bagaimana tepatnya cara kerja cryptocurrency. Semua transaksi yang diterbitkan dapat dilihat secara transparan dan waktu nyata oleh siapa saja. Semua pembayaran dapat dilakukan tanpa tergantung pada pihak ketiga dan seluruh sistem dilindungi oleh algoritma kriptografi peer-review seperti yang digunakan dalam perbankan online. Tidak ada organisasi ataupun individu yang dapat mengontrol aktivitas ini, dan jaringan tetap aman meskipun tidak semua pengguna dapat dipercaya.
          Potensi keuntungan yang dapat dimanfaatkan perbankan sehubungan dengan digital money mungkin tidak berhubungan langsung dengan cryptocurrency (Bitcoin,Litecoion,Dash,dll.) itu sendiri. Keuntungan yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh perbankan adalah sistem yang menjalankan mata uang crypto itu sendiri, yaitu Blockchain. Blockchain merupakan sebuah general ledger berbasis digital yang tidak di monopoly oleh siapapun. Tujuan digunakannya Blockchain adalah selain mencatat berbagai transaksi yang menggunakan uang crypto, Blockchain juga berguna untuk mencegah terjadinya "double-spending" (pencatatan ganda dimana misalkan seorang pengirim mengirimkan uang cryptonya ke wallet penerima lain, maka saldo yang ada pada pengirim akan berpindah dan tidak tercatat kembali pada wallet pengirim).
          Seperti kodratnya, cryptocurrency bertujuan membuat sebuah sistem moneter yang terdesentralisasi (Tidak terikat, tidak di monopoli oleh satu pihak). Berdasarkan ini, maka tujuan dari cryptocurrency sendiri adalah (jika berhasil) menggantikan peran perbankan dalam menjalankan kegiatan transaksi dan pembayaran. Jika cryptocurrency sukses menarik minat semua nasabah perbankan yang ada, maka perbankan pun akan kehilangan nasabah, fee-based income, dan sumber-sumber dana yang mereka dapat manfaatkan sebelumnya.
          Cara perbankan memanfaatkan peluang bisnis digital money yang paling memungkinkan adalah menyediakan pasar atau market trade untuk digital money. Dengan menyediakan market untuk trade digital money, perbankan bisa menambahkan fee untuk jasa trading digital money. Ada pula bank bisa menawarkan jasa membantu nasabahnya untuk trading digital money. Dalam artian bukan perbankan yang bermain digital money akan tetapi perbankan membantu nasabahnya yang ingin ikut bermain digital money. Karena harga digital money itu sangat fluktuatif dan sangat sensitive terhadap event event besar yang terjadi didunia, perbankan bisa menawarkan jasa seperti broker saham untuk mengantisipasi naik turunnya harga digital money.
          Bank sentral di seluruh dunia, diprediksi tidak akan dapat menahan diri dan mengabaikan pertumbuhan yang pesat dari penggunaan mata uang digital (cryptocurrency). Dalam riset terbarunya, Bank for International Settlements (BIS) mengatakan, mata uang digital berpotensi menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan yang ada saat ini. Bank sentral dinilai perlu mengetahui sekaligus memetakan kebijakannya apakah pihaknya sudah perlu mengeluarkan mata digital dan atribut pendukungnya. Namun, menurut BIS, salah satu opsi yang dapat diambil untuk menangani pesatnya pertumbuhan itu adalah dengan menerbitkan cryptocurrency yang legal dan dapat digunakan untuk umum. Nantinya, hanya bank sentral yang dapat menerbitkan mata uang itu dan mengatur proses konversinya dengan mata uang konvensional.
          Selain itu, bank sentral juga perlu memahami risiko dari potensi serangan siber dan privasi pengguna. Menurut BIS, Bank sentral perlu mempertimbangkan tidak hanya masalah privasi dan keuntungan efisiensi dalam sistem pembayaran mata uang digital, namun juga dampak kebijakan ekonomi, keuangan dan moneter.13 Sementara itu, cryptocurrency semakin tumbuh pesat didorong sistem transaksi yang makin lancar dan berkembang serta meningkatnya nilai tukar dan banyaknya investor yang tertarik berinvestasi. Hal itu pun membuat sejumlah bank sentral mulai meliriknya.
          Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney menyebutkan eskalasi mata uang digital sebagai bagian dari revolusi potensial di bidang keuangan global. Bank Sentral Belanda (DNB) bahkan telah menciptakan cryptocurrency sendiri, yang diuji coba secara internal, untuk memahami cara kerjanya. Adapun Pemerintah Rusia telah menunjukkan ketertarikannya pada Ethereum, yang merupakan mata uang virtual paling populer kedua setelah Bitcoin. Bank Sentral Rusia bahkan tengah menerapakan proyek percontohan sistem blockchain. Sementara itu Bank Sentral AS (The Fed) pun dalam setahun terakhir terus menjadikan cryptocurrency sebagai salah satu topik diskusinya. Meskipun pada Maret lalu, Anggota Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa penggunaan mata uang digital memerlukan studi lebih lanjut, termasuk kerentanan terhadap serangan siber, privasi dan pemalsuan identitas.
          Adapula perkembangan bitcoin di 5 tahun terakhir (periode: 26 Des 2011 -- 14 Mar 2017). Disini sengaja diambil periodenya dalam 5 tahun terakhir dari 26 Desember 2011 hingga 14 Maret 2017 dikarenakan pada tahun 2012 silam, bisa dibilang merupakan awal tahunnya kepopuleran Bitcoin di Indonesia. Namun, harga bitcoin pada tahun 2012 yang lalu masih di kisaran Rp. 50.000.-.
Gambar 1
          Adapula grafik yang menerangkan mengenai kurs bitcoin (BTC) terhadap Indonesia Rupiah (IDR). Grafik ini selalu berubah seiring pergantiannya waktu. Biasanya grafik ini mengambil pergerakan harga bitcoin terhadap IDR dalam kurun waktu 30 hari terakhir atau dapat dikatakan dalam jangka waktu sebulan terakhir.
Gambar 2Â
Gambar 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H