Mohon tunggu...
Beti.MC
Beti.MC Mohon Tunggu... Relawan - Menulislah Selayaknya Bertutur, Mengalirlah Energi Kebaikan

Berbagi pengalaman, kesempatan dan cerita sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggerakkan Literasi Digital dengan Jurnalisme Warga

23 April 2022   04:01 Diperbarui: 23 April 2022   04:14 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis sebagai budaya juga mempunyai tantangannya tersendiri saat semua orang kini berkegiatan dengan super cepat. Ingin dapat informasi secara instan, merujuk ke laman tertentu, tidak berupaya mencari sumber bacaan lain. Atau sanggupkah kita memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan menulis, sekadar meramu kata tentang kegiatan yang sedang dilakukan atau membuat catatan kecil. Kalau bukan jurnalis, mungkin tidak suka membuat artikel atau tulisan, lebih suka memfoto saja informasi karena kemudahannya.

Masa pandemi juga turut merubah media belajar kita menjadi atraktif, hampir semua dikerjakan dengan model pembuatan video. Membuat kliping jelas tidak memungkinkan, media atau bahan bacaannya tidak ada, sangat menyulitkan membuat tugas ini. Sementara membuat karya tulis rasanya juga jarang, anak-anak hanya diminta membuat jawaban dari soal-soal yang diberikan para pengajar. Ya, rasanya resolusi pembelajaran juga diperlukan bagaimana anak didik juga distimulasi untuk menulis sebagai bagian belajarnya, bukan hanya menonton video tutorial dan mengerjakan tugas.

Rasanya kita harus mengembangkan menulis sebagai bagian menumpahkan gagasan kepada banyak orang, terutama anak muda. Penting untuk mereka tidak hidup instan tetapi juga masuk dalam proses belajar yang utuh, mempelajari sumber belajar yang tepat dan memberikan waktu untuk menuntaskan satu per satu bukan hanya mengirimkan tugas demi mendapatkan penilaian.

Menulislah untuk menancapkan ide menjadi perubahan dalam diri kita. Mulailah dari sekarang menulis walau sederhana karena itu dapat menjadi tonggak yang dapat dilihat lagi, kita pernah mencapainya. Gerakan jurnalisme warga ini sangat cocok menjadi aliran bagi kita yang ingin memulai menulis sebagai kebiasaan baru. Dengan memanfaatkan media sosial yang ad akita telah difasilitasi untuk mengisinya dengan tulisan-tulisan baru.

Masih tidak yakin? Cobalah menyampaikan gagasan yang dijumpai, dirasakan atau ingin dibagikan agar makin banyak orang mengetahuinya, tidak hanya untuk tujuan viral ya.

Kegiatan di masyarakat banyak yang berbobot dan menarik untuk dibagikan. Kita bisa menjadi bagian masyarakat penulis dengan membagikan informasinya. Dengan menulis di kanal Kompasiana juga melatih diri kita menjadi bagian jurnalisme warga lo. Ada banyak orang bisa mengakses tulisan ini dan bisa jadi mereka terdorong untuk membaca informasi yang kita sajikan.

Bagaimana? Sudah tergambarkan menjadi bagian yang memanfaatkan media sosial untuk menjadi pembelajar seperti yang dicontohkan Kartini?

Menulislah untuk mengisi peradaban, termasuk dengan perkembangan media digital, kita harus jadi bagian yang mengisinya, bukan hanya penikmat sajian saja.

Selamat memasuki kecanggihan media digital dan memanfaatkannya dengan optimal, menulislah!

Menghidupi semangat menulis Eyang Kartini di era digital.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun