Bagaimana seorang isteri, ibu dan pekerja harus bisa membagi emosi, pikiran dan waktu saat semua datang bersamaan. Bukan hanya satu yang sakit, dua, atau tiga, tetapi suami dan ketiga anaknya. Aku yang membaca tak sanggup membayangkan karena berat harus menanggung situasi ini.
Lembar demi lembar aku baca, sampai di bagian yang membuatku merinding karena hanyut di dalam cerita saat mendampingi Abi di rumah sakit. Saat-saat yang sudah makin dekat dengan ajal.Â
Ada harum bunga, ada suara-suara memanggil, ada suasana kesedihan yang mewarnai tulisan Ummi.......berjuang untuk sehat tetapi ikhlas untuk menjalani detik demi detik pengobatan.Â
Sampailah pada titik.......Abi berpulang, kisah yang menyayat hati saat kubaca buku ini. Bagaimana Aleeya begitu kuat menemani Abi menghadap sang pencipta, Aleeya dipilih Allah untuk menyaksikan detik-detik terakhir Abi menutup mata dalam kedamaian (hal 86).
Bagian ketiga adalah masa yang dijalani Ummi sepeninggal suami tercinta. Cerita tentang Single Mother dan beberapa cerita tentang perjalanan pendidikan anak-anaknya menjadikan buku ini sebagai bahan sharing yang kuat bagi perempuan yang menjadi orang tua tunggal. Ummi begitu kuat dalam ketekunan dan berharap pada Tuhan untuk masa depan anak-anaknya.Â
Terbuka untuk pilihan pendidikan anak yang dirasa sesuai dengan karakter anak digambarkan di bab ini. Bagaimana Ummi mendukung pilihan studi yang hendak dijalani anak sulungnya. Perjuangan Ummi untuk mengasihi Ibunda yang sudah memasuki masa lansia, menjadi contoh tentang mengasihi orang tua.
Kisah-kisah yang dibagikan dalam buku "Fana" ini sangat sesuai untuk menyemangati para perempuan yang sedang berjuang untuk melayani keluarga, anak-anak, suami dan orang tua.Â
Perempuan yang harus tetap berkarya untuk menghidupi keluarga dan mengekspresikan diri karena telah diberikan talenta luar biasa untuk dikembangkan. Kesungguhan membesarkan buah hati dan menyayangi orang tua juga bisa dilakukan di tengah-tengah produktivitas yang menuntut profesionalisme dalam bekerja.
Aku salut pada Ummi yang kuat dan tekun, yang selalu kembali pada Tuhan untuk bergantung. Aku (lebih) mengenal Ummi, sosok ibu yang dirindukan. Terima kasih telah berbagi kisah kehidupan ini pada kami, Ummi.
Malang, 17 Mei 2021
Beti.MC