"Pakeeet!"
Wah, siang-siang ada kiriman paket nih, pikirku. Aku tidak bergegas ke pintu karena merasa tidak memesan/ berbelanja minggu ini.
Klinting....klinting....suara khas bel rumahku. Nah, kali ini aku terbangun dari kursi, menengok jendela depan, dan kemudian berlari. Aku terima paket yang dibungkus kertas coklat dan tertulis nama Ummi Aleeya. Walah.....ini hadiah dari Ummi yang dijanjikan padaku dan beberapa teman di kelas menulis karena keaktifan di agenda Zoom penutupan kelas. Kok, bisa sih aku melupakan bahwa aku akan menerima hadiah. Makin penasaran aku untuk membuka bungkus dan segera mengirim pesan ucapan terima kasih kepada Ummi.
Buku "Fana" Based on True Story, bersampul kuning orange dengan siluet ibu dan anak-anak. Inilah gambaran buku yang kupegang dengan bangga. Buku yang dihasilkan karena pengalaman dan permenungan, perjuangan seorang perempuan yang kupanggil Ummi. Ya, Ummi adalah mentor kami di sebuah kelas menulis online, seorang ibu yang bersemangat dalam mendampingi dan bersedia membagikan ilmu yang dimiliki. Itu gambaranku waktu bersama beliau di kelas. Buku ini membawaku (lebih) mengenal Ummi, lebih dekat dan belajar banyak dari kisah-kisahnya.
Judul buku telah menuntunku sedikit lebih maju tentang isi bukunya, bercerita tentang kehidupan penulis yang kaya akan pengalaman moral. Terdiri dari tiga gambaran kehidupan yang ingin diceritakan penulis, Masa Bersama, Ujian Melanda dan Tanpa Kehadirannya.
Bagian pertama, alur yang ingin diceritakan Ummi tentang masa kehamilan dan membesarkan anak-anak di saat Abi masih ada. Cerita yang dibagikan berkisar tentang psikologi perkembangan anak, bagaimana Ummi memperhatikan kebutuhan, perkembangan anak-anak sesuai dengan karakter masing-masing. Bagian ini menarik disimak para orang tua yang kadang-kadang bingung menghadapi masa puber atau masa di anak harus beradaptasi.Â
Ummi membagikan tip bagaimana mendampingi proses belajar anak yang perlu dilakukan berbeda karena setiap anak punya keunikan dengan cara belajarnya.Â
Bagian awal ini membawa pembaca seperti membaca buku diary yang biasa digunakan untuk menampung segala uneg-uneg dan peristiwa sehari-hari.Â
Buku ini memberikan pengalaman bagaimana seorang ibu harus punya keyakinan bahwa anak-anaknya berbakat, bertalenta dan punya sisi positif yang harus terus diasah.Â
Pola pengasuhan harus dilakukan orang tua, dalam arti seutuhnya, bapak dan ibu karena itu sangat berarti untuk mendidik buah hati. Inilah tip psikologi perkembangan yang aplikatif, sudah dipraktikkan langsung oleh Ummi. Â Â
Bagian kedua mulailah saat-saat sedih, perjuangan merawat suami dan anak-anak yang sakit diceritakan. Beberapa teman yang sudah membaca buku ini mengatakan mereka sangat merasakan duka yang dialami Ummi dan salut akan perjuangan Ummi. Kisah demi kisah dibagikan penulis tentang kebingungannya menghadapi situasi anak dan suami yang sakit secara bersamaan.Â