Perlunya pendampingan yang intensif agar masyarakat suku Kokoda yang awalnya terbelakang untuk paham pentingnya pendidikan. Tak hanya bangunan sekolah, MPM juga membangun Rumah Baca, mengirim mahasiswa KKN dari Univeristas Muhammadiyah ke berbagi ilmu di sana, agar dapat mengembangkan sumber daya manusia masyarakat suku Kokoda.
Di bidang administrasi, tata tertib administrasi sudah dijalankan masyarakat suku Kokoda. Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan dokumen lainnya sudah berjalan. Organisasi keagamaan, pemerintahan setingkat RT dan RW pun terbentuk dan berjalan, hingga beberapa masyarakat suku Kokoda kini turut bekerja di sektor formal.
Di bidang teknologi, Suara Muhammadiyah memberitakan bahwa masyarakat suku Kokoda juga mulai memperkuat kegiatan berbasis teknologi mereka, seperti penggunaan komputer dan surat menyurat.
Yang perlu kita garis bawahi di sini, gerakan yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah tersebut di atas adalah semata-mata upaya untuk memberikan pencerahan di bumi Papua dengan membebaskan, memberdayakan dan memajukan masyarakat. Tujuannya demi memuliakan martabat manusia, dan bukan sama sekali dalam rangka mengislamkan atau memuhammadiyahkan mereka.
Dakwah Muhammadiyah yang dilakukan pada masyarakat suku Kokoda di Kampung Warmon, Sorong, Papua Barat ini dilakukan atas dasar prinsip-prinsip kemanusiaan. (Beth)
Link poster dalam ukuran besar :
- Informasi umum Kampung Warmon yang didiami oleh masyarakat Suku Kokoda (fullsize image)
- Pembangunan oleh MPM PP Muhammadiyah (fullsize image)
- Dokumentasi peresmian rumah baca dan penyerahan bantuan (fullsize image)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H