Mohon tunggu...
Ade Agus
Ade Agus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Insan biasa yang ingin menjadi luar biasa lewat merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terasing dalam Sunyi

3 Januari 2012   11:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam, ku titipkan sepiku bersama sunyimu. Biarlah dia melebur menjadi perenungan... Jiwa yang terlunta tersayat tragedi masa silam seakan engga terobati... Melangkah mencari peraduan terakhir, yang entah kapan datangnya... Aku hanya sebias embun, yang coba dienyahkan mentari... Malam, kembali ku titipkan harapku bersama mimpi indahmu. Jika esok mentari datang lagi, sinarnya mampu mengahangatkan jiwa yang terasing dalam sunyi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun