Malam, ku titipkan sepiku bersama sunyimu. Biarlah dia melebur menjadi perenungan... Jiwa yang terlunta tersayat tragedi masa silam seakan engga terobati... Melangkah mencari peraduan terakhir, yang entah kapan datangnya... Aku hanya sebias embun, yang coba dienyahkan mentari... Malam, kembali ku titipkan harapku bersama mimpi indahmu. Jika esok mentari datang lagi, sinarnya mampu mengahangatkan jiwa yang terasing dalam sunyi...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!