Mohon tunggu...
Betari Tyas Maharani
Betari Tyas Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Kata Imam Syafi'i, ilmu itu seperti hewan buruan, sedangkan tulisan adalah tali ikatannya. Maka ikatlah hewan gembalamu dengan tali yang kuat.

http://irumaharani.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetap Tenang di Masa Pandemi dengan Untaian Nasihat 3 Guru Besar

11 Mei 2021   07:04 Diperbarui: 11 Mei 2021   08:30 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sini kita bisa resapi, kenapa pada ayat tersebut ditekankan kata "Hanya"? Karena memang hanya, cuma kepadaNya saja kita bisa memohon pertolongan bahkan mengemis kasih. Tiada apapun didunia ini yang akan mampu memberikan manfaat dan mudharat dalam hidup kita. Semua hanya perantara dari Allah. Maka alih-alih berharap pada manusia, pada Allah sajalah kita menghimba. Biar Allah yang atur selebihnya, dengan caraNya.

Buku ini mengajarkan kita ilmu-ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadits, menjadi kitab perantara hidayah dan petunjuk konkrit dalam memahami diri, bermuhasabah, dan berperilaku sehari-hari yang sangat ringan dan nyaman dibaca dalam segala suasana.

Salah satu sub-bab pada bagian kedua yang berjudul "Wahai Anakku" / Terjemahan kitab Ayyuhal Walad karya Imam Ghazali ini, merupakan kitab yang ditulis Imam Ghazali untuk muridnya yang meminta nasihat kepadanya sebelum pamit berguru. Betapa indahnya, Imam Al-Ghazali memberikan contoh adab dalam menyampaikan nasihat. Al-Ghazali memanggil muridnya dengan sebutan "Wahai ananda/anakku". Kata ini menjadikan nasihat yang ditulisnya terasa sangat menenangkan, seolah membuka sekat antara guru (Imam Ghazali) dan murid-muridnya (kita yang sedang belajar).

Setelah petuah dari Hasan Bashri RA dan Imam Ghazali, pada bagian ketiga, dilanjutkan petuah bijak dari Syekh Abdul Qodir Jailani yang bersumber dari Kitab Fath al Rabbani wal Faidhu al Rahmani dan Kitab Futuh al Ghaib yang berisi nasehat-nasehat yang condong pada pemikiran spiritual, seperti; Tidak boleh menentang takdir Allah swt, Tidak terlena oleh duniawi, Taubat, Sabar, Ikhlas hingga Jihad melawan nafsu.

Syekh Al-Jailani memberikan nasehat agar kita mampu menjaga kemurnian hati, jika hati baik maka seluruh tindakan akan baik pula seperti yang disabdakan Rasulullah "Ada segumpal darah di tubuh anak Adam yang apabila dia baik, maka seluruh jasadnya akan baik pula. Dan jika hatinya rusak, maka rusaklah semua jasadnya. Dan itu adalah hati." Agar hati selalu terjaga, maka tawakal dan ikhlas beramal untuk Allah semata penting ditekankan.

Dengan merenungkan tulisan-tulisan dalam buku ini saja, kita bisa menganalisis, menemukan sebab-sebab penyakit hati dan kesusahan sehari-hari hingga menemukan insight solusi apa yang bisa digunakan, dilakukan dalam penyembuhannya. Tulisannya pun tidak sekedar teoristis, namun praktis, baik itu tentang ibadah, sosial, akidah, hingga  perihal jiwa.

Buku ini Dikemas dalam bentuk yang eksklusif (hardcover), tebal, isinya padat, namun susunan tulisannya rapi, sehingga mata pun tidak jenuh membacanya. Ukuran dan kualitas bookpaper-nya yang ringan membuat buku tebal ini tetap nyaman dalam genggaman, tidak berat.

Terakhir, saat melihat gambar air pada cover buku ini, saya seolah diingatkan, diarahkan untuk terus bergerak, seperti air yang selalu mampu mengalir membuat jalannya sendiri, di sela-sela sesempit apapun, ia akan tetap menemukan jalannya. Menuju ke jalan yang benar, aliran hidup terbaik.

Spesifikasi Buku
Judul: Tenangkan Pikiran & Hatimu Setiap Saat: dengan petuah-petuah bijak
Penulis: Hasan Bashri RA, Imam Al-Ghazali, Syekh Abdul Qadir Jailani
Penyusun: Shalih Ahmad Asy-Syami
ISBN: 978-623-7325-24-6
Ukuran: 15 x 23
Isi: 363 halaman
Penerbit: Wali Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun