Fanny masih tetap menari erotis sambil sesekali berpose menantang. Peristiwa yang sangat langka dan berharga mahal bagiku. Tariannya, kecantikannya, posenya, desahannya yang berirama dan tubuh indahnya yang tanpa terbalut busana selembarpun.... peristiwa terindah di muka bumi.
Lebih kurang 3 meter dari tempat tidur berseprei putih, kudapati diriku di sofa terduduk tak mampu bergeming sedikitpun, seluruh tubuh terasa basah, bernafaspun mesti berjuang keras. Birahi dan fantasi indah menguasai keseluruhan akal fikiranku.
Linglung saya berdiri dan berjalan mundur menuju pintu kamar dan berlalu keluar, tatapanku penuh harap tak bergeming dari sosok indah itu.
" Jadi..kamu lolos bro " tanya udin, kali ini dengan penuh semangat.
" Secara teknis iya, tapi lebih dari itu entahlah"...
" Beberapa botol minuman keras itu sangat membantu melumpuhkan akal fikiranku, sehingga seluruh fantasi liar mendominasi. Pada kondisi seperti itulah "keyakinan" akan teruji, kondisi ketika nafsu menguasai dan tak ada lagi potensi jiwa yang lain yang dapat mengendalikan kemanusiaan kita, kondisi ketika "keyakinan pada Tuhan" menjadi satu-satunya pengendali meski hanya tersisa sedikit dan mungkin tak diharapkan keberadaannya.
" Kali ini saya lolos, tapi berikutnya tak ada jaminan"
" Jadi apa yang kau dapatkan bro " lanjut udin
" Kesombongan yang begitu besar "
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI