Mohon tunggu...
Beryl Anargya L.
Beryl Anargya L. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Psychology Student at Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Mahasiswa Baru Psikologi terhadap Relevansi Kurikulum dengan Kebutuhan Karir

6 Januari 2025   21:14 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Persepsi Mahasiswa Baru terhadap Kurikulum Psikologi

Mahasiswa baru psikologi sering kali memiliki pandangan yang beragam terhadap kurikulum yang disediakan oleh program studi mereka. Beberapa dari mereka mungkin merasa bahwa mata kuliah yang diajarkan sudah sesuai dengan aspirasi karir mereka, sementara yang lain merasa sebaliknya. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Rahmawati (2023), ditemukan bahwa 70% mahasiswa baru merasa bahwa mata kuliah yang mereka ambil saat ini tidak cukup mendukung pengembangan keterampilan praktis yang mereka butuhkan di lapangan.

Pengalaman awal mahasiswa dalam proses pembelajaran juga berkontribusi pada persepsi mereka terhadap kurikulum. Banyak mahasiswa baru yang mengharapkan adanya metode pengajaran yang interaktif dan aplikatif, seperti studi kasus dan simulasi, untuk membantu mereka memahami konsep-konsep psikologi dengan lebih baik. Namun, jika pengalaman belajar mereka didominasi oleh metode pengajaran yang konvensional, seperti ceramah, mereka mungkin merasa kurang terlibat dan tidak termotivasi untuk belajar lebih lanjut (Hendrawan, 2021).

Ekspektasi mahasiswa baru terhadap pendidikan yang mendukung pengembangan keterampilan juga menjadi faktor penting. Mereka sering kali berharap bahwa program studi psikologi tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam situasi nyata. Sebuah penelitian oleh Yulianti (2022) menunjukkan bahwa mahasiswa baru yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap pengembangan keterampilan praktis cenderung lebih puas dengan kurikulum yang mengintegrasikan pengalaman belajar langsung, seperti magang atau proyek kolaboratif.

Namun, tantangan muncul ketika mahasiswa baru merasa bahwa kurikulum tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan karir mereka. Misalnya, banyak mahasiswa yang menginginkan lebih banyak mata kuliah yang berfokus pada teknologi dan alat-alat psikologis modern, tetapi kurikulum yang ada mungkin belum sepenuhnya mengakomodasi hal tersebut. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan mengurangi motivasi mahasiswa untuk belajar (Sari, 2021).

Dalam rangka memahami persepsi mahasiswa baru terhadap kurikulum psikologi, penting untuk melibatkan mereka dalam diskusi mengenai pengembangan kurikulum. Dengan mendengarkan masukan dan harapan mereka, fakultas dapat merancang kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan karir mahasiswa. Ini tidak hanya akan meningkatkan kepuasan mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.

Referensi
Astuti, R. (2022). Kesiapan Lulusan Psikologi dalam Menghadapi Dunia Kerja. Jurnal Psikologi, 12(3), 45-58.
Hendrawan, E. (2021). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Psikologi. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 9(2), 101-115.
Purwanto, A. (2020). Kompetensi yang Diharapkan dari Lulusan Psikologi*\. Jurnal Ilmiah Psikologi, 15(1), 23-34.
Rahmawati, D. (2023). Survei Persepsi Mahasiswa Baru terhadap Kurikulum Psikologi. Jurnal Pendidikan Psikologi, 14(1), 67-79.
Sari, M. (2021). Kesenjangan antara Pendidikan dan Dunia Kerja bagi Lulusan Psikologi. Jurnal Psikologi dan Masyarakat, 10(4), 89-102.
Yulianti, F. (2022). Ekspektasi Mahasiswa Baru terhadap Pembelajaran Psikologi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 11(2), 123-136.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun