Ada protein yang cepat dicerna oleh tubuh kita, namun ada pula yang lambat dicerna. Manakah yang lebih baik? Kedua-duanya baik, tergantung kebutuhan. Setelah latihan, otot-otot kita banyak yang rusak, maka kita memerlukan banyak protein untuk memperbaiki dan membentuk otot baru. Saat itulah kita butuh protein yang cepat dicerna. Sebaliknya, kalau kebutuhan tidak terlalu tinggi, dan konsumsi protein cepat cerna tinggi, asam amino yang dihasilkan dari pencernaan protein tersebut akan terbuang percuma. Saat itulah kita butuh protein yang lambat dicerna. Sebagian besar protein hewani dan nabati merupakan protein yang lambat dicerna. Jenis protein yang cepat dicerna misalnya whey yang terdapat dalam susu.
Vitamin dan mineral juga kita perlukan, karena pembentukan otot membutuhkan enzim-enzim tertentu yang berperan memecah maupun membentuk protein menjadi otot. Vitamin dan mineral yang kita konsumsi akan mengaktifkan enzim-enzim tersebut.
Istirahat
Bila latihan diperlukan untuk merangsang otot agar bertumbuh, dan makanan menyediakan bahan-bahan baku pertumbuhan otot, istirahat yang cukup diperlukan untuk memberikan kesempatan otot kita bertumbuh. Ingat, otot kita bertumbuh pada saat kita berisitirahat! Bukan pada saat latihan.
Istirahat di sini ada dua jenis, yaitu istirahat yang kita lakukan setiap hari, yaitu tidur malam hari, dan istirahat dalam pengertian tidak berlatih beban. Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting untuk pertumbuhan otot. Tidur malam yang berkualitas (5-7 jam setiap malam) tidak dapat digantikan dengan tidur siang. Pada dasarnya manusia adalah makhluk diurnal, yaitu makhluk hidup yang aktif pada siang hari, sehingga meskipun kita tidur siang dalam waktu yang lama, tubuh kita cenderung untuk tetap aktif, sehingga waktu istirahat tidak efektif.
Istirahat tidak berlatih beban juga penting. Ingat, latihan beban pada dasarnya merusak otot secara sistematis, agar otot merespons dengan tumbuh lebih besar. Jika tidak diberikan jeda untuk beristirahat, untuk bukannya bertambah besar, justru mengecil. Rambu-rambu yang perlu diperhatikan ada dua. Yang pertama, sebaiknya tidak melatih otot yang sama dua hari berturut-turut. Yang kedua tidak berlatih beban lebih dari tiga hari berturut-turut. Jadi setelah tiga hari berturut-turut berlatih beban, pada hari keempat, kita harus beristirahat, tidak berlatih beban, dan dimulai kembali pada hari kelima.
Untuk hasil yang optimal, kita perlu memadukan pola latihan dan istirahat dengan pola makan. Karena pada saat hari latihan kita memerlukan energi yang tinggi, konsumsi karbohidrat pada hari latihan lebih tinggi daripada konsumsi karbohidrat pada saat hari istirahat. Sebaliknya, karena pada saat istirahat otot kita bertumbuh, kebutuhan protein juga meningkat, sehingga konsumsi protein di hari istirahat akan lebih tinggi daripada konsumsi protein di hari latihan. Protein yang terbaik dikonsumsi saat istirahat adalah protein yang lambat cerna. Sedangkan pada hari latihan, protein yang baik dikonsumsi adalah protein cepat cerna. Saat ini banyak bertebaran produk suplemen seperti whey dan kapsul asam amino. Kalau ada anggaran cukup, dan ingin mengonsumsi suplemen tersebut, saya sarankan suplemen tersebut dikonsumsi pada hari latihan.
Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H