Mohon tunggu...
Revahana Wardiani
Revahana Wardiani Mohon Tunggu... -

Im simple girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mata Langit

6 Desember 2011   04:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam-diam aku memikirkanmu

Menjadi jejak-jejak rangkaian kasih yang baru beberapa minggu

Kelak nanti aku akan beradu pada waktu

Tentang waktu atas ucapku

Kini menjadi candu ketika kamu menghantarkan jasadmu

Kini menjadi baku ketika kamu terdiam dan kemudian berlalu

Kini menjadi Lagu ketika kamu mengucap lirih kata-kata indah untukku

Kini menjadi biru ketika aku dan kamu menjadi satu

Hamparan langit sungguh luas

Tapi tak satupun benda langit terlihat kias

Hamparan langit sungguh luas

Tapi tak jua pun kutemukan lengkungan bulan yang membias

Kau lelakiku, lihatlah ke atas sana

Lihatlah hamparan langit yang sangat tak terbatas

Di matamu mungkinkah kau temukan senyumku disana.???

Di matamu mungkinkah kau temukan rasaku padamu yang takkan pernah kukemas.???

Di Mata Langit hanya ada aku dan kamu

Di Mata Langit hanya ada untaian kisah manis aku dan kamu

Di Mata Langit hanya ada senyumku dan senyummu

Di Mata Langit hanya ada rangkaian asmara aku dan kamu

Di Mata Langit terlihat indah ketika aku dan kamu menjadi satu rasa dalam biasa yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun