Diam-diam aku memikirkanmu
Menjadi jejak-jejak rangkaian kasih yang baru beberapa minggu
Kelak nanti aku akan beradu pada waktu
Tentang waktu atas ucapku
Kini menjadi candu ketika kamu menghantarkan jasadmu
Kini menjadi baku ketika kamu terdiam dan kemudian berlalu
Kini menjadi Lagu ketika kamu mengucap lirih kata-kata indah untukku
Kini menjadi biru ketika aku dan kamu menjadi satu
Hamparan langit sungguh luas
Tapi tak satupun benda langit terlihat kias
Hamparan langit sungguh luas
Tapi tak jua pun kutemukan lengkungan bulan yang membias
Kau lelakiku, lihatlah ke atas sana
Lihatlah hamparan langit yang sangat tak terbatas
Di matamu mungkinkah kau temukan senyumku disana.???
Di matamu mungkinkah kau temukan rasaku padamu yang takkan pernah kukemas.???
Di Mata Langit hanya ada aku dan kamu
Di Mata Langit hanya ada untaian kisah manis aku dan kamu
Di Mata Langit hanya ada senyumku dan senyummu
Di Mata Langit hanya ada rangkaian asmara aku dan kamu
Di Mata Langit terlihat indah ketika aku dan kamu menjadi satu rasa dalam biasa yang sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H