Tahun 2024 ini genaplah 30 tahun saya membantu penerbitan prangko Indonesia. Semuanya bermula pada 1993, ketika saya mulai bergabung dengan Tim Nasional Pertimbangan Prangko dan Filateli. Tim ini adalah badan di bawah Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel), Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi RI. Keberadaan badan tersebut adalah untuk membantu Pemerintah dalam menyusun dan menetapkan penerbitan prangko di Indonesia.
Sekadar informasi tambahan untuk lebih memberikan pencerahan kepada pembaca, prangko diterbitkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Ditjen Postel (kemudian nama instansi tersebut berubah, tetapi masih setingkat Direktorat Jenderal). Sementara pihak Perum Pos dan Giro yang kemudian berubah nama menjadi PT Pos Indonesia adalah sebagai operator yang menjual dan mendistribusikan prangko-prangko yang telah diterbitkan.
Keanggotaan badan itu sendiri terdiri dari berbagai orang yang mewakili instansi dan keahlian tertentu. Ada yang mewakili pihak Pemerintah, ada yang mewakili pihak PT Pos Indonesia, perwakilan dari instansi pemerintah lain yang dianggap perlu, perwakilan percetakan prangko, perwakilan filatelis (kolektor prangko dan bend apos lainnya), desainer prangko, dan banyak lagi. Termasuk yang mewakili penulis atau wartawan yang biasa ikut mempublikasikan mengenai prangko Indonesia.
Pada awal 1993, seorang anggota tim yang mewakili unsur penulis/wartawan filateli mengundurkan diri. Saya lalu ditunjuk oleh Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), di mana saat itu saya menjadi pengurus yang membidangi Hubungan Masyarakat (Humas), untuk menjadi anggota tim. Pada saat itu, saya juga masih bekerja sebagai wartawan di sebuah media massa cetak nasional, dan banyak memberitakan tentang prangko serta berbagai aktivitas filateli lainnya.
Walaupun telah menjadi anggota tim sejak 1993, tetapi saya baru resmi -- dengan dikeluarkan Surat Keputusan yang berisikan daftar anggota tim -- pada awal 1994. Maka, bila dihitung sejak 1994, pada tahun ini genap 30 tahun saya membantu penerbitan prangko Indonesia.
Sempat berganti nama beberapa kali dan sempat pula berganti induk Kementerian, badan tersebut kini dinamakan Kelompok Kerja Nasional Pertimbangan Prangko disingkat Pokjanas Prangko yang berada di bawah Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Banyak suka dan duka selama menjadi anggota tim tersebut. Namun, tentu saja lebih banyak suka dan kebahagiaan, bisa membantu memberikan masukan untuk penerbitan prangko Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan saya kemudian menyusun buku berjudul Kisah-kisah di Balik Prangko, dengan subjudul "Catatan 30 Tahun Membantu Penerbitan Prangko Indonesia".
Buku setebal lebih dari 160 halaman itu, juga memuat beberapa halaman berwarna berisi foto sejumlah benda filateli yang terkait dengan tulisan-tulisan dalam buku tersebut. Buku tersebut sendiri diterbitkan oleh penerbit Ruang Aksara Media dengan ISBN 978-623-8403-56-1. Penerbitannya dilakukan pada awal Oktober 2024, sekaligus menyambut peringatan 150 tahun Universal Postal Union atau Uni Pos Sedunia, lembaga dunia yang mengurusi perposan.
Dalam buku tersebut saya menuliskan sejumlah hal terkait aktivitas sebagai anggota tim. Demikian pula perkenalan saya dengan prangko dan filateli, serta keikutsertaan saya dalam pameran-pameran filateli, baik di dalam dan luar negeri.
Perlu Diperbaiki dan Diperinci