Perbedaan lainnya yang saya amati sendiri di Belgia dengan di Indonesia adalah genre yang ditampilkan. Kalau di Indonesia kebanyakan cosplayer yang menampilkan tokoh-tokoh dari berbagai kisah fiksi Jepang dan Asia lainnya, maka di Belgia lebih merata. Para cosplayer yang tampil menyerupai tokoh-tokoh dari kisah fiksi Barat, juga tak kalah banyaknya.
Di luar itu, perbedaan yang juga bisa dilihat secara nyata adalah usia para cosplayer yang tampil. Kalau di Indonesia para cosplayer yang tampil umumnya berusia remaja sampai 25 tahun, dan tidak terlalu banyak lagi yang di atas usia 25 tahun, maka di Belgia justru terlihat banyak cosplayer yang berusia di atas 40 tahun, bahkan di atas 50 tahun, serta ada juga beberapa yang saya perkirakan usianya sekitar 60 tahun. Jadi, saya tak merasa "kesepian", karena banyak cosplayer yang usianya tak berbeda jauh dengan saya.
Benar-benar menyenangkan bisa hadir dalam Brussels Comic Con 2023 ini. Bisa dibilang ini juga pertama kalinya saya tampil dalam Comic Con di luar negeri. Kalau tampil sebagai cosplayer di luar negeri sudah beberapa kali saya lakukan. Namun, di acara besar seperti Comic Con, baru pertama kalinya saya ikuti. Sekali lagi, benar-benar menyenangkan.
Mendadak tapi menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H