Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembali Belajar Pendidikan Kepramukaan, Bisakah Dilaksanakan?

3 Januari 2021   13:45 Diperbarui: 3 Januari 2021   13:59 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang peserta didik ikut latihan pramuka dari rumah. (Foto: Koleksi Humas Kwarnas)

Untuk itu, tatap muka seolah menjadi keharusan. Misalnya, latihan menyimpul tali atau menyampaikan pesan dengan bendera semafor, tentu akan lebih mudah dilakukan dengan tatap muka. Kini, dengan kebutuhan peserta didik untuk belajar secara daring dan tidak luring atau tatap muka, bisakah peserta didik kembali belajar ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan?

Dari Rumah

Seorang peserta didik ikut latihan pramuka dari rumah. (Foto: Koleksi Humas Kwarnas)
Seorang peserta didik ikut latihan pramuka dari rumah. (Foto: Koleksi Humas Kwarnas)
Tentu saja ketika semester genap TA 2020/2021 akan dimulai dan masih banyak daerah yang memberlakukan belajar dari rumah, ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan seharusnya tidak perlu ditinggalkan. Sekolah-sekolah tetap dapat memberlakukan kembali belajar pendidikan kepramukaan walau pun dari rumah saja.

Sepanjang 2020, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah beberapa kali memberikan contoh latihan pramuka dari rumah saja. Menggunakan apikasi temu daring Zoom, dilengkapi berbagai aplikasi lainnya seperti Kahoot dan Quizizz, para peserta didik dapat diajak berlomba menyelesaikan kuis yang disiapkan para Pembina Pramuka mereka.

Ada juga berbagai aplikasi belajar yang dapat dimanfaatkan, seperti Rumah Belajar, Kelas Pintar, Google for Education, dan lain-lain. Sebagian Pembina Pramuka yang juga guru sekolah mungkin sudah mengenal aplikasi-aplikasi tersebut.

Tentu yang perlu dipersiapkan juga adalah alat peraga dalam ekstrakurikuler wajib pendidikan kerpamukaan itu. Misalnya menyiapkan bendera semafor. Tidak perlu repot kalau tidak memiliki sepasang bendera semafor seperti biasa digunakan pada latihan-latihan kepramukaan. 

Bikin saja sendiri dengan menggunakan dua kertas yang berbeda warna. Masing-masing digunting segitiga, sehingga bila disatukan menjadi empat persegi berbentuk kubus. Lalu tinggal ditempelkan pada batang kayu tipis. Tidak punya batang kayu tipis? Gunakan saja lidi, tinggal ambil dari sapu lidi yang ada di rumah. Ukurannya juga tidak perlu persis seperti bendera semafor, lebih kecil sedikit juga tak apa. Terpenting bisa digunakan untuk membentuk huruf dan angka bila digunakan.

Contoh bendera semafor yang dapat dibuat sendiri secara sederhana. (Foto: evinurfalah.blogspot.com)
Contoh bendera semafor yang dapat dibuat sendiri secara sederhana. (Foto: evinurfalah.blogspot.com)
Banyak lagi alat bantu peraga dalam ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang dapat dibuat sendiri dengan biaya murah. Para Pembina Pramuka diharapkan menggali kreativitas masing-masing dan membagi pengetahuannya kepada para peserta didik mereka.

Melalui cara itu, semua peserta didik tetap dapat kembali belajar ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan. Bagi yang berminat menjadi anggota Gerakan Pramuka dapat meneruskan dengan masuk menjadi anggota di Gugus depan yang biasanya berpangkalan di sekolah setempat. 

Bagi yang lain, meski pun tidak melanjutkan menjadi anggota Gerakan Pramuka, ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan diharapkan dapat membantu membentuk karakter generasi muda yang lebih baik, yang pada gilirannya sebagaimana slogan gerakan kepramukaan sedunia, "membantu menciptakan dunia yang lebih baik".

Ayo kembali belajar ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun