Namun, dapat saja swafoto dilakukan secara daring. Cukup menggunakan laptop atau komputer, lalu mengakses situs web museum tertentu yang ada gambar atau foto museumnya cukup jelas, lalu mendekatkan wajah kita ke laptop dan komputer, serta ber-swafoto.Â
Bisa juga menggunakan misalnya kartu pos atau foto dari majalah yang menampilkan museum tertentu, dan ber-swafoto dengan itu.Â
Bagi yang beruntung, dapat datang langsung ke museum, dan melakukan swafoto di sana, tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara benar. Menggunakan masker dan menjaga jarak.
Kegembiraan di Museum
Museum Selfie Day atau Hari Swafoto Museum diawali oleh gagasan seorang ibu di kota London, Inggris, yang membuat situs web mengenai museum, seni, dan budaya.Â
Ibu yang bernama Mar Dixon itu, ingin membuat satu hari di mana pengunjung beramai-ramai mendatangi museum dan melakukan swafoto di dalam museum.
 Pertama kali dilakukan pada Rabu minggu ketiga Januari 2014, perayaan itu kemudian mulai diadopsi oleh banyak museum di banyak negara.
Perayaan Museum Selfie Day juga didasari bahwa pada kebanyakan museum, orang dibatasi memotret koleksi atau bagian dalam museum. Namun pada saat perayaan hari itu, pengunjung dibebaskan memotret, dengan tentu saja memperhatikan ketentuan yang ada. Misalnya, peraturan tidak boleh menggunakan lampu kilat, tidak boleh memotret terlalu dekat, dan sebagainya.
Perayaan tersebut dimaksudkan pula untuk lebih mendekatkan museum dengan masyarakat. Museum mencoba menangkap kegemaran masyarakat saat ini yang senang selfie atau swafoto, dengan membolehkan mereka melakukannya di dalam museum.Â
Sekaligus untuk membuktikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan kegembiraan di dalam museum. Seperti sudah umum diketahui, orang biasanya merasa gembira bila melakukan swafoto.
Hal lainnya, dengan menyelenggarakan perayaan itu, museum juga berusaha melakukan peran utamanya, sebagai wahana mencerdaskan masyarakat.Â