Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Organisasi Sosial, Pramuka Tetap Berbakti Sosial

25 Juli 2020   15:36 Diperbarui: 25 Juli 2020   15:27 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakti Masyarakat

Larutan pencuci tangan (hand sanitizer) buatan Pramuka Tangerang Selatan yang dibagikan gratis dalam aksi bakti sosial. (Foto: Pramuka Tangsel)
Larutan pencuci tangan (hand sanitizer) buatan Pramuka Tangerang Selatan yang dibagikan gratis dalam aksi bakti sosial. (Foto: Pramuka Tangsel)
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan keterpurukan ekonomi di banyak kalangan. Bagi mereka yang berada dalam garis kemiskinan, wabah penyakit ini semakin menyebabkan kehidupan mereka terdesak. Untuk itu, baik Pemerintah maupun berbagai kalangan berusaha membantu mereka. Termasuk pula Gerakan Pramuka melalui kegiatan-kegiatan bakti masyarakat.

Khusus untuk anak-anak jalanan, sudah cukup lama pula diperhatikan para Pramuka. Sejak 2006 misalnya, dalam lingkungan kepramukaan atau kepanduan di kawasan Asia-Pasifik, anak-anak jalanan telah menjadi fokus perhatian. Bermula dengan suatu lokakarya tentang anak jalanan yang dilakukan di Manila, Filipina. Saat itu, sejumlah perwakilan organisasi kepramukaan di kawasan Asia-Pasifik mengirimkan wakil untuk mengikutinya.

Dari Indonesia yang ikut serta adalah Kak Berthold dan Kak Rohmah. Setelah mengikuti lokakarya, masing-masing peserta berusaha membentuk satu kelompok anak jalanan yang dibina melalui latihan-latihan kepramukaan. 

Tujuannya, agar anak-anak jalanan itu mendapatkan kesempatan ikut pendidikan kepramukaan, yang kelak diharapkan dapat membantu memperkuat mental dan semangat mereka untuk mengubah hidup. Dari anak jalanan menjadi manusia berkreasi yang lebih produktif.

Di Indonesia, dimulai dengan dua kelompok, satu di Jakarta Timur dan satu di Jakarta Pusat. Sayang, dalam pelaksanaannya, agak kurang dukungan yang diterima. 

Belakangan, karena kesibukan tugas sehari-hari di luar Pramuka, Kak Berthold akhirnya menghadap pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang waktu itu diketuai Kak Azrul Azwar. Beberapa kali baik lisan maupun tertulis melalui surat, Kak Berthold mengharapkan agar kegiatan itu dapat diambil alih oleh yang mempunyai waktu luang lebih banyak.

Sayangnya, ada yang menyebarkan isu bahwa Kak Azrul kurang puas dengan kinerja Kak Berthold dan Kak Rohmah, lalu diambil alih dan diberikan pada orang lain. 

Padahal jelas kenyataannya, justru Kak Berthold sendiri yang meminta agar dirinya tak lagi jadi kordinator dan lebih baik diberikan kepada orang lain yang waktu luangnya lebih banyak.

Suku Bumi

Logo tiga kegiatan bakti lingkungan hidup gerakan kepanduan sedunia. (Foto: WOSM)
Logo tiga kegiatan bakti lingkungan hidup gerakan kepanduan sedunia. (Foto: WOSM)
Di luar itu semua, aksi bakti sosial yang dilakukan para Pramuka tetap berkembang sampai saat ini. Melalui program Pramuka Peduli, kegiatan-kegiatan bakti dalam berbagai bidang terus dilaksanakan. Apalagi setelah kegiatannya bersinergi dengan instansi atau lembaga lain yang sepemahaman, maka kegiatannya makin meluas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun