Saat itu, salah satu bangunan di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, dijadikan museum mini yang memamerkan beragam benda memorabilia kepramukaan.Â
Sayang selesai jambore, bangunan itu kurang terawat. Ketika setahun kemudian hendak digunakan lagi untuk perkemahan Raimuna Nasional 1982, ternyata kondisinya sudah mengenaskan. Benda-benda yang di dalamnya sudah berdebu dan sebagian sudah dimakan rayap.
Setelah itu, beberapa kali diupayakan pendirian museum kepramukaan, tetapi belum berhasil. Saat ini, dengan telah adanya Satuan Karya (Saka) Widya Budaya Bakti, aktivitas kepramukaan untuk Pramuka Penegak dan Pandega (16-25 tahun) dalam bidang kebudayaan dan pendidikan, diharapkan dapat membantu mendorong dibangunnya Museum Pramuka Indonesia.
Apalagi salah satu krida dalam Saka Widya Budaya Bakti itu adalah Krida Bina Cagar Budaya dan Museum. Krida bisa dikatakan merupakan sub bidang atau bagian khusus dari Saka, dan Krida Bina Cagar Budaya dan Museum amat terkait dengan program Patrimonito, yang mengajak para Pramuka untuk berkontribusi merawat, melestarikan, dan menjaga warisan budaya, termasuk museum dan isi museum.
Selamat Hari Museum Internasional, Salam Pramuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H