Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Dari Bukber ke Bu Sabar

19 Mei 2019   09:34 Diperbarui: 19 Mei 2019   09:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Bu Sabar (buka puasa bersama) Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: koleksi KTI)

Bila dulu acara buka puasa bersama sering disingkat Bukber, maka beberapa tahun belakangan ini tampaknya ada trend atau kecenderungan menyingkatnya menjadi Bu Sabar. Beberapa kali terlihat pula, undangan buka puasa bersama dilengkapi dengan gambar seorang ibu dengan pakaian kebaya yang tampaknya diasosiasikan dengan Bu Sabar.

Hal itu juga tampak ketika Komunitas Tintin Indonesia (KTI) mengadakan acara buka puasa bersama di ajang kuliner Eat & Eat yang terletak di pusat perbelanjaan fX Sudirman, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 18 Mei 2019. Sebuah poster besar dengan gambar Bu Sabar menyambut kedatangan lebih dari 20 anggota KTI yang sempat hadir dalam acara itu.

Sekadar informasi, KTI didirikan pada 13 Juni 2003 -- berarti 16 tahun lalu -- ketika 14 penggemar kisah Petualangan Tintin berpadu dengan mendirikan milis (mailing list) di Yahoogroups, yang diberi nama Tintin_Indonesia atau Tintin_id. Dan belakangan lebih dikenal dengan KTI. Ini adalah komunitas para penggemar kisah Petualangan Tintin (The Adventures of Tintin), sebuah cerita bergambar karya komikus Belgia terkenal, Herge.

Para peserta Bu Sabar dair Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: koleksi KTI)
Para peserta Bu Sabar dair Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: koleksi KTI)

Penggemar kisah tersebut cukup banyak di Indonesia, selain karena kisah dan gambarnya menarik penuh warna-warni -- walaupun edisi awal adalah hitam-putih -- tetapi juga karena salah satu komik karya Herge itu bercerita tentang Indonesia. 

Dalam serial Flight 714 atau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "Penerbangan 714" dikisahkan Tintin, anjingnya Snowy, sahabatnya Kapten Haddock dan beberapa tokoh lain dari komik itu mendarat di Indonesia, tepatnya di Bandar Udara Kemayoran di Jakarta Pusat.

Bandara Kemayoran adalah bandara internasional pertama di Indonesia dan menjadi salah satu bandara terpenting di Asia Tenggara sampai ditutup dan dialihfungsikan pada 1985. Dikisahkan, Tintin dan kawan-kawannya mendarat di Bandara Kemayoran dalam penerbangan dari Belgia menuju Sydney, Australia.

Foto bersama di Jembatan Penyebaran Orang di depan Istora Senayan. Perhatikan ada roket Tintin. (Foto: koleksi KTI)
Foto bersama di Jembatan Penyebaran Orang di depan Istora Senayan. Perhatikan ada roket Tintin. (Foto: koleksi KTI)

Belakangan, serial "Penerbangan 714" juga menceritakan tempat-tempat lain di Indonesia. Mulai dari percakapan pesawat dengan tower Bandara Makassar, sampai ada beberapa penduduk yang digambarkan Herge menggunakan Bahasa Indonesia, antara lain dengan mengutip kata-kata "apa sudah makan" dan "sambal".

Dikisahkan pula pesawat yang ditumpangi Tintin dan kawan-kawan mendarat darurat di sebuah pulau yang ada komodonya, mengingatkan kita pada pulau-pulau di kawasan Nusa Tenggara Timur tempat komodo berkembang biak. Bahkan di bagian awal kisah itu, pada salah satu panil komik tersebut digambarkan pesawat Garuda Indonesia Airways di apron Bandara Kemayoran.

Menunggu naik MRT, moda transportasi umum terbaru di Jakarta. (Foto: koleksi KTI)
Menunggu naik MRT, moda transportasi umum terbaru di Jakarta. (Foto: koleksi KTI)

Saat ini jumlah penggemar dan anggota KTI telah mencapai ribuan. Namun ketika acara Bu Sabar di Jakarta memang hanya sedikit yang hadir, mengingat acaranya baru diberitahukan sekitar seminggu sebelumnya, dan banyak yang telah mempunyai jadwal masing-masing. 

Meski begitu, tak mengurangi kemeriahan acara. Bahkan di akhir acara, sebagian peserta masih sempat foto bersama di Jembatan Penyeberangan Orang di depan Istora Senayan, bahkan mencoba naik MRT di malam hari, moda transportasi umum terbaru di kota Jakarta. 

Sambil membayangkan, kalau MRT sudah ada zaman Herge membuat kisah Petualangan Tintin serial "Penerbangan 714"  pada awal 1960-an, jangan-jangan digambarkan pula Tintin dan Kapten Haddock marah kepada petugas karena dilarang membawa binatang, yaitu Snowy, masuk ke dalam MRT. Hahahaha, sejuta topan badai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun