Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Keseruan Menjajal LRT Gratis di Jakarta

10 September 2018   23:12 Diperbarui: 11 September 2018   12:00 2354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layar informasi di dalam LRT Jakarta. (Foto: BDHS)

Para petugas LRT di ruang kemudi yang semuanya
Para petugas LRT di ruang kemudi yang semuanya
Selain itu, karena memang belum selesai, tanggal jalan (eskalator) memang baru satu arah, yaitu ke atas. Sedangkan untuk turun, harus melalui tangga biasa. Tentu nantinya akan disediakan pula eskalator untuk turun, dan agaknya telah dipikirkan pula lift untuk mereka yang menggunakan kursi roda maupun orang lanjut usia serta mereka yang memerlukan bantuan alat pengangkut naik dan turun ke tempat LRT itu berada.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pintu untuk masuk maupun ke luar -- di mana pengguna LRT nantinya men-tap kartu tiketnya -- perlu ada yang lebih lebar dari yang biasanya. Untuk memberi kesempatan kepada pengguna kursi roda maupun yang membawa kereta bayi.

Layar informasi di dalam LRT Jakarta. (Foto: BDHS)
Layar informasi di dalam LRT Jakarta. (Foto: BDHS)
Untuk tangga turun dan naik, jarak dari sisi kiri ke kanan juga terasa terlalu lebar. Padahal, khususnya bagi para warga lanjut usia atau mereka yang karena sesuatu hal harus memegang bar atau pegangan tangga dan karena pada waktu bersamaan ada banyak orang sekaligus yang menggunakan tangga itu namun mereka terpaksa berada di tengah, agak kesulitan juga untuk mencari pegangan tangan. 

Mungkin perlu dipikirkan di beberapa bagian, kalau tidak bisa seluruhnya, di tengah tangga juga diberi pegangan untuk memudahkan orang memegang saat turun dan naik tangga.

Di luar itu semua, yang juga perlu diperhatikan adalah memberi ruang di bagian bawah stasiun, sehingga orang yang menggunakan kendaraan -- baik angkutan umum maupun pribadi -- dan berhenti sebentar untuk menurunkan penumpang yang ingin naik LRT, tidak mengganggu lalu lintas jalan raya yang ada di bawah stasiun itu.

Suasana di dalam LRT, sebagian asyik mengabadikan perjalanan uji coba dan melihat hasil pemotretan masing-masing. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Suasana di dalam LRT, sebagian asyik mengabadikan perjalanan uji coba dan melihat hasil pemotretan masing-masing. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Tapi yang pasti keberadaan LRT di Jakarta memang didambakan, bahkan seperti komentar beberapa remaja yang ikut menumpang LRT itu pada Senin, 10 September 2018, "Kayak di luar negeri, udah gak kalah sama luar negeri". 

Apalagi bila juga seperti di beberapa negara, kartu tiket LRT bukan sekadar polos atau satu gambar saja, tetapi desain gambar kartunya berubah-ubah, misalnya mempromosikan pariwisata Jakarta, peristiwa penting di Indonesia seperti Pemilu 2019, iklan layanan masyarakat untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan, dan sebagainya. Makin keren deh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun