Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Prangko Pramuka yang Belum Pernah Dipublikasikan

11 September 2017   18:02 Diperbarui: 12 September 2017   01:58 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dalam folder khusus dengan SHP yang ditandatangani Ketua World Scout Committee 2014-2017 Joo Armando Pereira Gonalves dan full sheet prangko. (Foto: koleksi BDHS)

Setiap kali pertemuan besar kepramukaan/kepanduan tingkat nasional atau internasional, cukup banyak negara yang  menandai peristiwa tersebut dengan penerbitan prangko. Terkait penerbitan prangko tersebut, biasanya ada pula Sampul Hari Pertama (SHP). Ini adalah sampul atau amplop surat yang di bagian kiri dicetak gambar dan tulisan yang satu tema dengan prangko baru yang ditempelkan pada bagian kanan atas amplop tersebut, lalu diberi cap atau stempel pos hari terbit pertama.

Bila tak diterbitkan prangko dan SHP, banyak pula negara yang mengusahakan agar peristiwa tersebut dapat pula diabadikan dalam bentuk benda filateli (koleksi prangko dan benda pos lainnya), yaitu berbentuk Sampul Peringatan (SP). Dalam Bahasa Inggris, SHP disebut First Day Cover, sedangkan SP disebut Commemorative Cover.

Berbeda dengan SHP, pada SP prangko yang ditempel pada amplop tersebut bukanlah prangko baru yang diterbitkan oleh administrasi pos negara bersangkutan. Biasanya prangko yang sudah terbit sebelumnya, tetapi masih satu tema dengan penerbitan SP itu. Misalnya untuk SP acara Pramuka/Pandu, maka menggunakan prangko Pramuka/Pandu yang pernah terbit.

Saat ini, penerbitan SP lebih mudah lagi. Tidak perlu repot-repot mencari atau mengumpulkan prangko lama yang satu tema, tetapi bisa mencetak prangko yang gambarnya bisa disesuaikan dengan tema penerbitan SP. Prangko tersebut dalam Bahasa Indonesia disebut Prisma (Prangko Identitas Milik Anda) atau di negara lain disebut Personalized Stamp (P-Stamp). Ada juga yang menyebutnya My Stamp, dan istilah lain yang sejenis.

SHP yang ditandatangani Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi. (Foto: koleksi BDHS)
SHP yang ditandatangani Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi. (Foto: koleksi BDHS)
Meski bagi banyak filatelis (kolektor prangko dan benda pos lainnya), SHP dinilai lebih tinggi dari sekadar SP, tetapi apa pun yang terbit, baik SHP maupun SP, tetap saja diburu para kolektor.  Apalagi kalau tema yang ada kebetulan sesuai dengan tema yang dikoleksi, dan salah satu tema filateli yang banyak peminatnya di seluruh dunia adalah tema Pramuka/Pandu atau dalam Bahasa Inggris disebut Scout.

Kali ini, menyambut dua acara tingkat dunia, yaitu 41st World Scout Conference (WSC) atau Konferensi Kepanduan Sedunia ke-41 dan 13th World Scout Youth Forum (WSYF) atau Forum Kaum Muda Pandu Sedunia  di Azerbaijan, administrasi pos negara itu juga menerbitkan satu set yang terdiri dari dua prangko berbeda desain tetapi dengan harga satuan (nominal) yang sama.

Penerbitan itu dilengkapi pula dengan SHP yang diterbitkan tepat 14.08.17 atau 14 Agustus 2017, bertepatan dengan pembukaan WSC yang diadakan di Baku Congress Centre, di ibu kota Azerbaijan sampai 18 Agustus 2017. Sebelumnya, telah diadakan WSYF di Kota Gabala, salah satu kota wisata pegunungan di Azerbajian, dari 7 sampai 10 Agustus 2017.

Uniknya, prangko tersebut setahu saya, sampai saat ini belum pernah dipublikasikan secara resmi kepada umum. Bahkan juga tidak dijual kepada umum, hanya dijadikan cenderamata bagi para peserta WSC, baik yang menjadi delegasi maupun observer atau peninjau. Satu lembaran prangko (full sheet) yang terdiri dari 8 prangko atau 4 set prangko beserta selembar SHP. Kemudian dimasukkan ke dalam folder khusus yang kemudian dimasukkan ke dalam tas berbentuk ransel backpack  yang dibagilkan kepada peserta beserta kaus, setangan leher, buku panduan, dan lain sebagainya.  Semua benda itu, mulai dari backpack sampai buku panduan hanya diberikan kepada peserta dan tidak dijual untuk umum.

Bagian dalam folder khusus dengan SHP yang ditandatangani Ketua World Scout Committee 2014-2017 Joo Armando Pereira Gonalves dan full sheet prangko. (Foto: koleksi BDHS)
Bagian dalam folder khusus dengan SHP yang ditandatangani Ketua World Scout Committee 2014-2017 Joo Armando Pereira Gonalves dan full sheet prangko. (Foto: koleksi BDHS)
Seperti yang diinformasikan oleh panitia penyelenggara WSC ada 1.800 peserta dari 151 Organisasi Nasional Kepanduan, berarti ada 1.800 full sheet dan 1.800 prangko tunggal yang ditempel pada SHP.  Bila dihitung lagi, 1.800 prangko tunggal itu berasal dari 225 full sheet. Jika ditambahkan 1.800 full sheet dengan 225 full sheetlainnya, totalnya adalah 2.025 full sheet.

 Sejauh yang saya tahu, di panitia penyelenggara WSC masih ada sekitar 50 sampai 100 folder khusus, berarti masih ada 100 lembar full sheet dan 100 prangko tunggal atau 25 full sheet. Jika ditambahkan dengan sebelumnya, berarti ada 2.150 lembar full sheet. Makan menurut saya, total prangko yang dikeluarkan oleh Azerbaijan Post sekitar 2.500 lembar full sheet atau 20.000 prangko tunggal atau 10.000 set  yang terdiri dari dua prangko.

Hanya 10.000 set prangko yang dikeluarkan maka dapat dikatakan prangko tema Pramuka/Pandu dari Azerbaijan merupakan salah satu prangko Pramuka/Pandu modern yang langka di dunia. Apalagi yang membuat prangko  itu lebih langka adalah karena mereka tidak menjualnya ke publik, setidaknya saat WSC diadakan di Baku. 

Banyak peserta mencoba membeli prangko tersebut, tapi tidak ada di Baku Congress Center, tempat WSC diadakan. Saya  juga mencoba pergi ke Kantor Pos Pusat Baku (Markazi Post) di Jalan Uzeyir Hajibeyov, namun prangko itu juga tidak tersedia di sana. Apalagi SHP-nya, sama sekali tak ada.

Beruntung bagi saya dan para relawan internasional yang membantu kedua acara kepramukaan/kepanduan tingkat dunia itu. Hanya ada 20 relawan internasional yang dipilih dari 400 calon yang berasal dari lebih 100 negara. Saya termasuk salah satu yang terpilih dan membantu tugas di sana selama tiga pekan, sejak 31 Juli sampai 20 Agustus 2017.

Bagi kami, salah satu kenang-kenangan yang kami dapat di akhir acara adalah folder khusus berisi prangko dan SHP tersebut. Panitia yang tahu saya dan beberapa teman memang senang mengoleksi benda filateli, bahkan memberi kami lebih dari satu folder khusus.

Saya kemudian membuatnya lebih bernilai lagi sebagai benda kenangan kepramukaan/kepanduan atau lazim disebut dalam Bahasa Inggris sebagai Scout memorabilia item. Pada salah satu SHP saya meminta tanda tangan Ketua World Scout Committee periode 2014-2017, Joo Armando Pereira Gonalves, sedangkan pada SHP lainnya saya berhasil mendapatkan tanda tangan Sekretaris Jenderl World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi.

Bagian depan folder khusus dengan tanda tangan Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi, dan Ketua World Scout Committee periode 2017-2020, Craig Turpie. (Foto: koleksi BDHS)
Bagian depan folder khusus dengan tanda tangan Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi, dan Ketua World Scout Committee periode 2017-2020, Craig Turpie. (Foto: koleksi BDHS)
Bukan hanya itu. Pada sampul atau bagian depan salah satu folder khusus, saya juga berhasil mendapatkan tanda tangan Ahmad Alhendawi dan sekaligus tanda tangan Ketua World Scout Committee periode 2017-2020, Craig Turpie. Jadilah benda-benda tersebut sebagai Scout memorabilia items, yang menandai aktivitas saya sebagai relawan internasional di Azerbaijan. Kenang-kenangan yang amat berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun