Setiap kali pertemuan besar kepramukaan/kepanduan tingkat nasional atau internasional, cukup banyak negara yang  menandai peristiwa tersebut dengan penerbitan prangko. Terkait penerbitan prangko tersebut, biasanya ada pula Sampul Hari Pertama (SHP). Ini adalah sampul atau amplop surat yang di bagian kiri dicetak gambar dan tulisan yang satu tema dengan prangko baru yang ditempelkan pada bagian kanan atas amplop tersebut, lalu diberi cap atau stempel pos hari terbit pertama.
Bila tak diterbitkan prangko dan SHP, banyak pula negara yang mengusahakan agar peristiwa tersebut dapat pula diabadikan dalam bentuk benda filateli (koleksi prangko dan benda pos lainnya), yaitu berbentuk Sampul Peringatan (SP). Dalam Bahasa Inggris, SHP disebut First Day Cover, sedangkan SP disebut Commemorative Cover.
Berbeda dengan SHP, pada SP prangko yang ditempel pada amplop tersebut bukanlah prangko baru yang diterbitkan oleh administrasi pos negara bersangkutan. Biasanya prangko yang sudah terbit sebelumnya, tetapi masih satu tema dengan penerbitan SP itu. Misalnya untuk SP acara Pramuka/Pandu, maka menggunakan prangko Pramuka/Pandu yang pernah terbit.
Saat ini, penerbitan SP lebih mudah lagi. Tidak perlu repot-repot mencari atau mengumpulkan prangko lama yang satu tema, tetapi bisa mencetak prangko yang gambarnya bisa disesuaikan dengan tema penerbitan SP. Prangko tersebut dalam Bahasa Indonesia disebut Prisma (Prangko Identitas Milik Anda) atau di negara lain disebut Personalized Stamp (P-Stamp). Ada juga yang menyebutnya My Stamp, dan istilah lain yang sejenis.
Kali ini, menyambut dua acara tingkat dunia, yaitu 41st World Scout Conference (WSC) atau Konferensi Kepanduan Sedunia ke-41 dan 13th World Scout Youth Forum (WSYF) atau Forum Kaum Muda Pandu Sedunia  di Azerbaijan, administrasi pos negara itu juga menerbitkan satu set yang terdiri dari dua prangko berbeda desain tetapi dengan harga satuan (nominal) yang sama.
Penerbitan itu dilengkapi pula dengan SHP yang diterbitkan tepat 14.08.17 atau 14 Agustus 2017, bertepatan dengan pembukaan WSC yang diadakan di Baku Congress Centre, di ibu kota Azerbaijan sampai 18 Agustus 2017. Sebelumnya, telah diadakan WSYF di Kota Gabala, salah satu kota wisata pegunungan di Azerbajian, dari 7 sampai 10 Agustus 2017.
Uniknya, prangko tersebut setahu saya, sampai saat ini belum pernah dipublikasikan secara resmi kepada umum. Bahkan juga tidak dijual kepada umum, hanya dijadikan cenderamata bagi para peserta WSC, baik yang menjadi delegasi maupun observer atau peninjau. Satu lembaran prangko (full sheet) yang terdiri dari 8 prangko atau 4 set prangko beserta selembar SHP. Kemudian dimasukkan ke dalam folder khusus yang kemudian dimasukkan ke dalam tas berbentuk ransel backpack yang dibagilkan kepada peserta beserta kaus, setangan leher, buku panduan, dan lain sebagainya.  Semua benda itu, mulai dari backpack sampai buku panduan hanya diberikan kepada peserta dan tidak dijual untuk umum.
 Sejauh yang saya tahu, di panitia penyelenggara WSC masih ada sekitar 50 sampai 100 folder khusus, berarti masih ada 100 lembar full sheet dan 100 prangko tunggal atau 25 full sheet. Jika ditambahkan dengan sebelumnya, berarti ada 2.150 lembar full sheet. Makan menurut saya, total prangko yang dikeluarkan oleh Azerbaijan Post sekitar 2.500 lembar full sheet atau 20.000 prangko tunggal atau 10.000 set  yang terdiri dari dua prangko.
Hanya 10.000 set prangko yang dikeluarkan maka dapat dikatakan prangko tema Pramuka/Pandu dari Azerbaijan merupakan salah satu prangko Pramuka/Pandu modern yang langka di dunia. Apalagi yang membuat prangko  itu lebih langka adalah karena mereka tidak menjualnya ke publik, setidaknya saat WSC diadakan di Baku.Â
Banyak peserta mencoba membeli prangko tersebut, tapi tidak ada di Baku Congress Center, tempat WSC diadakan. Saya  juga mencoba pergi ke Kantor Pos Pusat Baku (Markazi Post) di Jalan Uzeyir Hajibeyov, namun prangko itu juga tidak tersedia di sana. Apalagi SHP-nya, sama sekali tak ada.
Beruntung bagi saya dan para relawan internasional yang membantu kedua acara kepramukaan/kepanduan tingkat dunia itu. Hanya ada 20 relawan internasional yang dipilih dari 400 calon yang berasal dari lebih 100 negara. Saya termasuk salah satu yang terpilih dan membantu tugas di sana selama tiga pekan, sejak 31 Juli sampai 20 Agustus 2017.
Bagi kami, salah satu kenang-kenangan yang kami dapat di akhir acara adalah folder khusus berisi prangko dan SHP tersebut. Panitia yang tahu saya dan beberapa teman memang senang mengoleksi benda filateli, bahkan memberi kami lebih dari satu folder khusus.
Saya kemudian membuatnya lebih bernilai lagi sebagai benda kenangan kepramukaan/kepanduan atau lazim disebut dalam Bahasa Inggris sebagai Scout memorabilia item. Pada salah satu SHP saya meminta tanda tangan Ketua World Scout Committee periode 2014-2017, Joo Armando Pereira Gonalves, sedangkan pada SHP lainnya saya berhasil mendapatkan tanda tangan Sekretaris Jenderl World Organization of the Scout Movement, Ahmad Alhendawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H