Orang sering memandang kegiatan kepramukaan hanyalah bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Setiap minggu sekali, di Jakarta biasanya dilakukan pada hari Rabu, para siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri, mengikuti kegiatan kepramukaan yang dilakukan dalam dua jam pelajaran.
Biasanya diisi dengan upacara pembukaan latihan serta berbagai kegiatan latihan mingguan. Mulai dari bernyanyi sampai mencoba memecahkan sandi, menggunakan isyarat bendera Semafor, tali-temali, dan dalam waktu tertentu juga berkemah dan berapi unggun. Hanya itu yang umumnya dikenal masyarakat luas.
Padahal kegiatan kepramukaan lebih dari itu. Sebagai bagian dari pendidikan untuk melatih anak-anak dan remaja agar mampu hidup mandiri, berbagai kegiatan keterampilan dan kecakapan hidup yang berguna dilatih juga. Aktivitas yang dikenal dengan pelatihan wirausaha dan wiraswasta pun kerap dilakukan. Baik bagi para Pramuka yang masih duduk di bangku SD atau SMP, maupun para Pramuka yang sudah masuk golongan Penegak (16-20 tahun) dan Pandega (21-25 tahun).
Sejumlah Pembina Pramuka di Tangerang Selatan melangkah lebih dari itu. Didasari kesenangan minum kopi dan merasa perlu tempat untuk berkegiatan yang sekaligus bisa menikmati minuman kopi, teh, dan lainnya, mereka mendirikan Jambore Kita Cafe. Kafe tersebut selain diurus oleh para Pembina Pramuka tersebut, juga melibatkan adik-adik Pramuka Penegak dan Pandega yang dilatih menjadi barista (peracik kopi) maupun pramusaji di tempat itu.
Kafe Jambore Kita itu terletak di Jalan Merpati No. 99, Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Bahkan sampai interior di dalam kafe itu, didesain dan dibuat sendiri oleh para Pembina Pramuka tersebut. Nama "Jambore Kita" jelas menunjukkan khas Pramuka. Di tempat itu, pengelola Kafe Jambore Kita menyediakan kopi yang diambil dari berbagai daerah di Indonesia. Tersedia pula teh-teh tradisional khas Indonesia. Ini merupakan upaya untuk lebih mempopulerkan jenis kopi dan teh dari berbagai di Indonesia.
"Kami membuka kesempatan bagi komunitas-komunitas untuk mengadakan kegiatan di sini," demikian dikatakan Kak Rapin, Pembina Pramuka yang memimpin pengelolaan kafe tersebut.
Dia mengharapkan kafe itu dapat menjadi tempat kreatif bagi kaum muda untuk mengembangkan kreasi dan keterampilan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H