“Aura” Belajar
Tak kalah pentingnya, biasanya orang yang pergi ke perpustakaan memang mempunyai niat untuk mendapatkan tambahan informasi melalui buku atau dokumen lainnya yang ada di sana. Itu berarti paling tidak mereka yang datang telah menyetel jalan pikirannya untuk datang ke tempat yang berguna bagi belajar.
Hal itu membantu kita yang memang berniat untuk belajar, mendapatkan komunitas sesama pengunjung perpustakaan yang juga ingin belajar. Tanpa disadari “aura” belajar itu, selain membuat kita lebih fokus, juga memberikan semangat bagi setiap orang di dalam perpustakaan untuk mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan.
Beberapa mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta dan Depok yang dijumpai pernah mengatakan hal serupa. “Mendingan belajar di perpustakaan, enak, tenang, dan bisa lebih fokus, karena semuanya yang datang memang ingin belajar,” begitu kira-kira jawaban yang beberapa kali saya dengar saat bercakap-cakap dan bertanya kepada para mahasiswa yang ditemui di PNRI.
Tentu saja untuk masa kini, terutama di kota-kota besar, tersedianya Wi-Fi gratis di banyak perpustakaan, juga menjadi salah satu pilihan bagi banyak orang datang ke sana. Apalagi umumnya – paling tidak di beberapa perpustakaan yang pernah saya kunjungi – fasilitas internet gratis itu cukup cepat koneksinya. Jadi kita bisa bebas berselancar ke sana ke mari di dunia maya, tanpa perlu memikirkan biaya pulsa.
Senangnya belajar di perpustakaan.