Bombastis? Berlebihan? Tergantung dari sudut mana melihatnya. Namun dengan diluncurkannya identitas baru Kompasiana, yang diiringi semangat untuk terus memperbaiki diri untuk menjadi platform blog terbaik di Indonesia, dan suatu saat menjadi yang terbaik di dunia pula, segalanya bisa saja terjadi. Memang bisa dibilang itu masih impian, tetapi bukan tak mungkin suatu saat terwujud.
Itulah yang mengemuka dalam acara “Peluncuran Identitas Baru Kompasiana” yang diadakan di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.
Identitas baru itu antara lain tampil dalam bentuk logo yang lebih dinamis. Pemilihan huruf yang lebih kekinian, dengan juga mengganti “balon bicara’ di huruf “O” menjadi terkesan lebih futuristis. Bukan sekadar “balon bicara” yang umum ditemukan di mana-mana, tetapi didesain lebih unik tanpa menghilangkan bentuk “balon bicara” itu.
Logo baru tersebut merupakan logo ketiga dari Kompasiana. Logo pertama hanya tulisan “kompasiana” yang digunakan saat masih merupakan blog internal karyawan Kompas Gramedia, kemudian berubah menjadi logo Kompasiana yang selama ini kita kenal, sebelum munculnya logo baru sekarang.
Lebih luar biasa lagi, artikel-artikel tersebut mendapat perhatian tak kurang dari 74 juta hit atau pembaca. Sementara tercatat pula 836.000 komentar, dan 553.000 yang memberi nilai. Sampai Desember 2016, telah ada hampir satu setengah juta konten yang terunggah, dengan jumlah pengunjung mencapai 7.700.000 orang setiap bulannya.
Data-data tersebut menunjukkan kiprah Kompasianayang semakin lama semakin diakui para pembaca digital dan online di Tanah Air. Tak heran bila belakangan, muncul pula berbagai platform blog sejenis di Indonesia.
Lebih dari itu, berbagai blog competition yang diadakan, menantang para Kompasianer untuk aktif dan kreatif menghasilkan karya-karya yang bermutu. Memang, ada yang bilang mereka yang suka ikut blog competition tak ubahnya seperti bounty hunter, para pemburu harta karun. Tetapi sebenarnya, ini justru menjadikan slogan “Beyond Blogging” benar-benar terasa.
Kompasianer harus kreatif membuat karya yang berkualitas, sehingga dapat memenangkan blog competition. Bukan sekadar untuk mencari hadiah – walaupun tak disangkal itu juga salah satu daya tariknya – tetapi lebih lagi, pengakuan resmi dari Kompasiana atas pencapaian karya Kompasianer yang berkualitas.
Juni 2017
Ke depan, seperti diungkapkan Direktur Kompas Gramedia Group of Digital, Andy Budiman, dan COO Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen, tata letak perwajahan dan tampilan Kompasiana juga akan dibuat lebih menarik. Hal penting lainnya, nanti akan ditampilkan pula profil para Kompasianer yang dipilih oleh pengelola Kompasiana, sehingga pembaca dapat tahu siapa Kompasianer bersangkutan dan kemungkinan akan mendapat semakin banyak follower atau pengikut.
Hal lainnya, kalau selama ini untuk meliput aktivitas atau event pihak kedua, Kompasiana masih memilih secara selektif Kompasianer yang dijadikan peliput eksklusif, nantinya akan ditawarkan dengan persyaratan yang jelas kepada Kompasianer. Tawaran itu tentunya dapat diterima atau ditolak. Kalau Kompasianer menerima, seyogyanya juga melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin.
Bahkan seperti pengakuan Yon Bayu, salah satu Kompasianer yang hadir, ada sekitar 20 tulisannya yang hilang. Ketika beberapa di antaranya berhasil dimunculkan kembali, jumlah hit atau pembacanya malah yang hilang.
Baik Andy Budiman maupun Iskandar Zulkarnaen mengakui hal itu dan meminta maaf kepada seluruh Kompasianer. Andy Budiman mengatakan juga, pihaknya sedang terus memperbaiki kinerja teknis Kompasiana dengan tim IT yang dipimpinnya. “Paling lambat Juni 2017, semuanya sudah jalan dengan baik,” janjinya.
Suatu hal yang memang penting, sebab sebaik apa pun konten atau isi dan tampilan wajah Kompasiana, kalau error lagi, error lagi, tentu mengurangi pencapaian konten dan tampilan wajahnya. Seperti pernah dikatakan seorang Kompasianer, kadang-kadang dia merasa malas mengunggah tulisan panjang apalagi dengan banyak foto, sebab terkadang tiba-tiba muncul kalimat server error.
Semoga hal itu tidak terjadi lagi, dan semangat untuk menjadikan Kompasiana sebagai platform blog terbaik di Indonesia, di Asia Tenggara, bahkan di dunia, dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H