Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Logo Baru Kompasiana, Semangat Baru untuk Jadi "Platform Blog" Terbaik di Dunia

23 Februari 2017   19:42 Diperbarui: 23 Februari 2017   19:44 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Kompas Gramedia Group of Digital, Andy Budiman (kiri) dan COO

Bombastis? Berlebihan? Tergantung dari sudut mana melihatnya. Namun dengan diluncurkannya identitas baru Kompasiana, yang diiringi semangat untuk terus memperbaiki diri untuk menjadi platform blog terbaik di Indonesia, dan suatu saat menjadi yang terbaik di dunia pula, segalanya bisa saja terjadi. Memang bisa dibilang itu masih impian, tetapi bukan tak mungkin suatu saat terwujud.

Itulah yang mengemuka dalam acara “Peluncuran Identitas Baru Kompasiana” yang diadakan di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.

Identitas baru itu antara lain tampil dalam bentuk logo yang lebih dinamis. Pemilihan huruf yang lebih kekinian, dengan juga mengganti “balon bicara’ di huruf “O” menjadi  terkesan lebih futuristis. Bukan sekadar “balon bicara” yang umum ditemukan di mana-mana, tetapi didesain lebih unik tanpa menghilangkan bentuk “balon bicara” itu.

Logo baru tersebut merupakan logo ketiga dari Kompasiana. Logo pertama hanya tulisan “kompasiana” yang digunakan saat masih merupakan blog internal karyawan Kompas Gramedia, kemudian berubah menjadi logo Kompasiana yang selama ini kita kenal, sebelum munculnya logo baru sekarang.

Perubahan logo
Perubahan logo
Perubahan logo itu juga menandai perkembangan pesat yang dialami Kompasiana setelah 8 tahun berkiprah sebagai platform blog dan publikasi online. Kompasiana telah berkembang  menjadi salah satu saluran berita, opini, dan karya fiksi warga, yang terbesar di Indonesia. Tahun lalu saja, tercatat ada 175.000 artikel karya para Kompasianer – para blogger pemilik akun Kompasiana – yang ditayangkan.

Lebih luar biasa lagi, artikel-artikel tersebut mendapat perhatian tak kurang dari 74 juta hit atau pembaca. Sementara tercatat pula 836.000 komentar, dan 553.000 yang memberi nilai. Sampai Desember 2016, telah ada hampir satu setengah juta konten yang terunggah, dengan jumlah pengunjung mencapai 7.700.000 orang setiap bulannya.

Data-data tersebut menunjukkan kiprah Kompasianayang semakin lama semakin diakui para pembaca digital dan online di Tanah Air. Tak heran bila belakangan, muncul pula berbagai platform blog sejenis di Indonesia.

Data angka
Data angka
Setelah sebelumnya sukses dengan slogan “Sharing & Connecting” atau bisa diterjemahkan Berbagi & Berhubungan, maka sejak awal 2017, slogannya diubah menjadi “Beyond Blogging”. Mudahnya sebut saja, lebih dari sekadar nge-blog. Betul, di Kompasiana orang bukan sekadar mengunggah karya-karyanya dalam platform blog, tetapi mendapat kesempatan berinteraksi. Baik dengan pembaca karya mereka, maupun dengan sesama Kompasianer.

Lebih dari itu, berbagai blog competition yang diadakan, menantang para Kompasianer untuk aktif dan kreatif menghasilkan karya-karya yang bermutu. Memang, ada yang bilang mereka yang suka ikut blog competition tak ubahnya seperti bounty hunter, para pemburu harta karun. Tetapi sebenarnya, ini justru menjadikan slogan “Beyond Blogging” benar-benar terasa.

Kompasianer harus kreatif membuat karya yang berkualitas, sehingga dapat memenangkan blog competition. Bukan sekadar untuk mencari hadiah – walaupun tak disangkal itu juga salah satu daya tariknya – tetapi lebih lagi, pengakuan resmi dari Kompasiana atas pencapaian karya Kompasianer yang berkualitas.

Juni 2017

Ke depan, seperti diungkapkan  Direktur Kompas Gramedia Group of Digital, Andy Budiman, dan COO Kompasiana,  Iskandar Zulkarnaen, tata letak perwajahan dan tampilan Kompasiana juga akan dibuat lebih menarik. Hal penting lainnya, nanti akan ditampilkan pula profil para Kompasianer yang dipilih oleh pengelola Kompasiana, sehingga pembaca dapat tahu siapa Kompasianer bersangkutan dan kemungkinan akan mendapat semakin banyak follower atau pengikut.

Hal lainnya, kalau selama ini untuk meliput aktivitas atau event pihak kedua, Kompasiana masih memilih secara selektif Kompasianer yang dijadikan peliput eksklusif, nantinya akan ditawarkan dengan persyaratan yang jelas kepada Kompasianer. Tawaran itu tentunya dapat diterima atau ditolak. Kalau Kompasianer menerima, seyogyanya juga melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin.

Inilah logo baru
Inilah logo baru
Di luar itu semua, yang patut dicatat adalah janji Andy Budiman terkait dengan performance tekniks Kompasiana. Harus diakui, selama ini keluhan terbesar Kompasianer adalah error lagi, errorlagi. Saat mengunggah tulisan, tiba-tiba server error. Kalau pun berhasil diunggah, ternyata tidak penuh. Belum lagi foto dalam tulisan tiba-tiba menghilang.  

Bahkan seperti pengakuan Yon Bayu, salah satu Kompasianer yang hadir, ada sekitar 20 tulisannya yang hilang. Ketika beberapa di antaranya berhasil dimunculkan kembali, jumlah hit atau pembacanya malah yang hilang.

Baik Andy Budiman maupun Iskandar Zulkarnaen mengakui hal itu dan meminta maaf kepada seluruh Kompasianer. Andy Budiman mengatakan juga, pihaknya sedang terus memperbaiki kinerja teknis Kompasiana dengan tim IT yang dipimpinnya. “Paling lambat Juni 2017, semuanya sudah jalan dengan baik,” janjinya.

Suatu hal yang memang penting, sebab sebaik apa pun konten atau isi dan tampilan wajah Kompasiana, kalau error lagi, error lagi, tentu mengurangi pencapaian konten dan tampilan wajahnya. Seperti pernah dikatakan seorang Kompasianer, kadang-kadang dia merasa malas mengunggah tulisan panjang apalagi dengan banyak foto, sebab terkadang tiba-tiba muncul kalimat server error.

Semoga hal itu tidak terjadi lagi, dan semangat untuk menjadikan Kompasiana sebagai platform blog terbaik di Indonesia, di Asia Tenggara, bahkan di dunia, dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun