Mungkin karena itu jugalah, film “Dulu di Negeri Kita” menjadi menarik. Film yang menjadi box office di mana-mana, digarap oleh dua sutradara kenamaan, Annissa Wahyuningsih dan Syafie Hanafi. Film itu menggambarkan suasana negara di masa lalu, sekitar 30 sampai 50 tahun lalu. Ketika negara masih terbilang kacau, aksi kekerasan ada di mana-mana, dan banyak rakyat yang hidup susah. Suasana yang sangat bertolak belakang saat ini, bukan hanya di negara ini, tetapi juga di banyak negara lain di dunia.
Ketika negara-negara di dunia telah berkembang menjadi negara maju, sejahtera, dan saling bersahabat satu sama lain, menyaksikan film dengan suasana yang terbilang kacau, menjadi tontonan unik. Apalagi film itu dikemas dengan demikian menariknya, sehingga tak heran kalau Presiden Martinus Ibo telah memprediksi bakal menjadi film terbaik di tingkat dunia. ….. (kisah dongeng ini semoga bakal berlanjut, berlanjut menjadi kenyataan, ya siapa tahu?)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H