Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejak Dulu, Tambang untuk Kehidupan dan Kemakmuran Rakyat

13 November 2016   10:56 Diperbarui: 13 November 2016   11:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa batu permata hasil tambang. (Foto: BDHS)

Bahan-bahan tambang lainnya adalah batu bara yang terbentuk dari sisa tetumbuhan di masa lalu. Sisa-sisa tetumbuhan itu kemudian mengendap dalam lapisan tanah dan menjadi fosil. Tak heran bila ada juga yang menyebut batu bara sebagai batu fosil.

Timah dan bijih besi juga merupakan bahan tambang yang ada di negeri ini. Bahkan Indonesia dikenal sebagai negara dengan kandungan timah terbesar di dunia. Data yang dirilis empat tahun lalu (2012) menyebutkan, Indonesia menghasilkan timah sebanyak 300.000 ton setiap tahunnya. Disusul dengan Malaysia sebanyak 200.000 ton pertahun, juga Bolivia dan Thailand yang menghasilkan timah sebanyak Malaysia.

Tembaga juga merupakan bahan tambang yang banyak dihasilkan Indonesia. Bahan tambang itu banyak terdapat di Papua dan beberapa tempat lainnya. Demikian pula nikel, yang dalam penggunaannya dicampur dengan besi menjadi bahan anti karat maupun baja, terdapat pula di negeri ini, khususnya di daerah Soroako, Sulawesi Selatan.

Selain itu, batu-batu permata seperti berlian dan batu permata lainnya, terdapat pula di sejumlah tempat di Indonesia. Apalagi sejak tren “batu akik” muncul sekitar 2-3 tahun lalu, penambangan batu-batu permata makin gencar dilakukan di berbagai daerah.

Kemakmuran Masyarakat

Banyaknya usaha dan jenis bahan pertambangan di Indonesia, jelas menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan memang membantu kehidupan manusia dan sekaligus dapat membantu meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Bijih besi yang banyak ditambang di Cilegon, Banten, misalnya, dapat digunakan untuk membuat berbagai peralatan. Mulai dari peralatan sehari-hari sampai peralatan dengan teknologi tinggi. Bahkan batu bara yang sekadar dibakar saja, juga bermanfaat untuk banyak hal. Mulai dari keperluan di rumah tangga sebagai pengganti minyak tanah, sampai yang berskala besar untuk membantu mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) misalnya.

Di samping bahan-bahan tambang itu yang membantu memakmurkan masyarakat, perusahaan-perusahaan pertambangan yang berskala besar pun tentu saja wajib membantu upaya kemakmuran masyarakat, terutama masyarakat di sekitar tempat aktivitas pertambangan tersebut.

PT Pertamina (Persero) misalnya mempunyai unit CSR (Corporate Social Responsibility) yang mempunyai visi “menuju kehidupan yang lebih baik”, dan misi “ melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, serta melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan”. Upaya yang dilakukan mulai dari bidang pendidikan, pembangunan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan.

Hal serupa juga bisa dilihat di perusahaan-perusahaan pertambangan lainnya, seperti PT Vale Indonesia Tbk yang dulunya bernama PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco). Perusahaan ini juga menyediakan bantuan fasilitas kesehatan untuk pegawai dan masyarakat di sekitar Soroako, serta program magang bagi penduduk setempat.

Brosur Institut Pertambangan Nemangkawi. (Foto: BDHS)
Brosur Institut Pertambangan Nemangkawi. (Foto: BDHS)
Contoh lain adalah PT Freeport Indonesia. Pihak perusahaan itu mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Tujuan lembaga pendidikan tersebut adalah menyediakan program pra-magang, magang, dan kesempatan pengembangan karier lanjutan, terutama tentunya bagi putera dan puteri Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun