Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelamatkan Bendera WAGGGS, Menyelamatkan Sejarah Kepanduan Puteri

8 Juni 2016   23:09 Diperbarui: 8 Juni 2016   23:12 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera WAGGGS berukuran besar yang berhasil diselamatkan. Lambangnya masih lambang asli yang belum diperbarui. (Foto: ISJ)

Walaupun demikian, sebenarnya sejak awal 1980-an, bendera WAGGGS telah berkibar di Indonesia. Terutama pada kegiatan-kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan kepanduan negara-negara sahabat. Termasuk ketika dilangsungkannya Jambore Nasional 1981 yang sekaligus Jambore Asia-Pasifik ke-6. Saat itu, bendera World Organization of the Scout Movement (WOSM), organisasi kepanduan sedunia yang awalnya hanya untuk putera namun sekarang terbuka pula untuk puteri, serta bendera WAGGGS dikibarkan bersama dengan bendera Tunas Kelapa, lambang Gerakan Pramuka, di lapangan utama Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur.

Bendera WOSM menumpuk bendera WAGGGS (sebelah kanan), ketika ditemukan bersama sejumlah benda bersejarah kepramukaan lainnya. (Foto: ISJ)
Bendera WOSM menumpuk bendera WAGGGS (sebelah kanan), ketika ditemukan bersama sejumlah benda bersejarah kepramukaan lainnya. (Foto: ISJ)
Bendera WAGGGS bersama bendera WOSM dan bendera Tunas Kelapa itulah yang ditemukan sejumlah anggota Indonesia Scout Journalist (ISJ), komunitas yang terdiri dari para Pramuka yang senang kegiatan jurnalistik dan jurnalis yang menggemari kegiatam kepramukaan, beberapa waktu lalu. Bendera-bendera itu ditemukan di reruntuhan Gudang Perkemahan Putra (Gudang Kempa) di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur. Selain yang berukuran besar 2 x 3 meter, beberapa anggota komunitas ISJ itu juga menemukan bendera dengan ukuran lebih kecil yaitu 1,4 x 2,2 meter.

Uniknya pula, tiga anggota komunitas ISJ – R. Andi Widjanarko, Adriane Mutiara, dan saya sendiri – menemukan bendera WAGGGS dalam dua lambang yang berbeda. Lambang asli dengan warna biru lebih gelap, dan bendera dengan lambang WAGGGS yang telah diperbarui pada 1990 dengan warna biru yang lebih muda.

Bila bendera dengan lambang awal WAGGGS berukuran 2  x 3 meter, maka bendera dengan lambang WAGGGS yang telah diperbarui berukuran lebih kecil, yaitu 1,4 x 2,2 meter. Keduanya memang ditemukan di tempat yang berbeda, namun masih di satu lokasi di sekitar reruntuhan Gudang Kempa itu. Di tempat yang sama, ditemukan pula badge bundar lambang WAGGGS asli.

Berdasarkan temuan itu, saya memperkirakan bahwa bendera WAGGGS besar dengan lambang asli adalah seusia dengan bendera WOSM besar yang ditemukan di tempat berdekatan, dan pernah digunakan dalam Jambore Nasional 1981/Jambore Asia-Pasifik ke-6. Namun bendera WAGGGS yang berukuran lebih kecil dengan lambang telah diperbarui dan ditemukan di tempat agak berbeda, kemungkinan baru dipakai pada 1990-an.

Bendera WAGGGS dengan lambang yang telah diperbarui. Bendera ini berukuran 1,4 x 2,2 meter. (Foto: ISJ)
Bendera WAGGGS dengan lambang yang telah diperbarui. Bendera ini berukuran 1,4 x 2,2 meter. (Foto: ISJ)
Bagi kami yang menyelamatkan bendera-bendera itu, keberadaan dua bendera WAGGGS itu justru dapat memperjelas catatan sejarah, bahwa sampai 1990-an, Gerakan Pramuka masih menjadi anggota WAGGGS. Namun akhir 1990-an, tepatnya setelah Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 1998, timbul wacana untuk ke luar dari organisasi kepanduan puteri sedunia itu. Alasannya, karena WOSM pun telah membuka kesempatan kepada Pramuka puteri untuk menjadi anggotanya, dan kegiatan WOSM jauh lebih banyak yang bisa diikuti anggota Gerakan Pramuka.

Di luar itu yang sebenarnya menjadi pokok persoalan adalah kondisi keuangan Gerakan Pramuka. Seperti diketahui krisis moneter pada 1998 yang meluas menjadi krisis multi dimensi, menyebabkan kesulitan keuangan di mana-mana, termasuk di dalam Gerakan Pramuka. Tadinya, Gerakan Pramuka selalu didukung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun belakangan, bantuan dana itu dihapuskan.

Bila menjadi anggota WOSM dan anggota WAGGGS sekaligus, berarti harus membayar iuran kepada dua organisasi. Untuk menghemat biaya, akhirnya sejak 2001 Gerakan Pramuka menyatakan ke luar dari WAGGGS, dan fokus bergabung dengan WOSM saja.

Walaupun demikian, hubungan dengan WAGGGS tetap terjalin. Apalagi belakangan ini, sudah beberapa kali perwakilan WAGGGS berkunjung kembali ke Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Untuk sementara, Gerakan Pramuka memang masih tetap hanya menjadi anggota WOSM, namun kerja sama dengan WAGGGS pun mulai terjalin. Bahkan kabarnya, dalam Jambore Nasional X tahun ini yang bakal digelar di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur pada 14-21 Agustus 2016, perwakilan WAGGGS juga diundang hadir. Di samping tentu saja perwakilan WOSM.

Besar harapan, semoga kedua bendera WAGGGS yang ditemukan di reruntuhan Gudang Kempa itu dapat kembali diperlihatkan kepada perwakilan WAGGGS yang hadir ke Cibubur. Agar dunia kepanduan puteri tahu, keberadaan dua bendera bersejarah WAGGGS yang pernah berkibar di Indonesia. Memang, pada intinya menyelamatkan kedua bendera WAGGGS itu tak ubahnya menyelamatkan kisah sejarah kepanduan puteri di Indonesia. Semoga kisah-kisah ini dapat terus diwariskan dengan bukti faktual berupa benda-benda bersejarah yang disimpan secara rapi.

Foto: Berthold Sinaulan, ISJ #001, dan R. Andi Widjanarko, ISJ #003

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun